Calabria Ungkap Momen Perpisahan Menyakitkannya dengan AC Milan: Bersikap Baik Jadi Bumerang Bagi Saya

Davide Calabria
Davide Calabria Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

“Saya ingin tetap di Milan,” tegasnya.

Namun segalanya berubah dengan cepat. Calabria menceritakan bagaimana direktur Bologna, Giovanni Sartori, sempat melontarkan candaan kepada mantan agennya: jika suatu saat Calabria berselisih dengan pelatih, Bologna siap menampung.

Dua hari kemudian, insiden yang kini sudah diketahui publik pun terjadi. “Itu sangat memalukan dan tidak pada tempatnya. Situasinya menjadi sangat rumit,” ujarnya.

Momen paling emosional datang saat Calabria benar-benar meninggalkan Milan dan mengaku sangat sulit menerima kenyataan harus pergi setelah 12 tahun.

Baca Juga:Claudio Lotito Bantah Lazio di Ambang Kebangkrutan: “Kami Punya Aset Rp5,16 Triliun”Fabrizio Romano: Denzel Dumfries Rela Ganti Agen demi Bisa Tinggalkan Inter Milan

“Semuanya terjadi begitu cepat, terasa seperti mimpi. Saya meninggalkan Milanello dan tahu saya tidak akan kembali,” katanya.

Yang paling membekas adalah reaksi rekan setimnya yang memintanya untuk bertahan.

“Mereka meminta saya untuk tidak pergi. Mereka bilang saya seharusnya bertahan, dan sampai sekarang masih mengatakan hal yang sama,” ungkap Calabria.

Ia juga menyebut para suporter Milan sebagai yang terbaik di dunia dan mengaku terpukul karena tak lagi mengenakan seragam klub yang ia cintai sejak kecil.

Pada hari kepergiannya, Calabria berkeliling lapangan latihan Milanello, menangis, berpamitan dengan semua staf dan rekan yang masih tak percaya hal itu benar-benar terjadi.

“Saya mengambil barang-barang saya dan pergi, sadar bahwa keesokan harinya saya tidak akan kembali. Itu sangat menyakitkan, tapi saya harus menerimanya untuk bisa melangkah maju,” pungkasnya.

Kini, bersama Panathinaikos, Calabria mencoba memulai ulang. Namun satu hal pasti: kisahnya bersama AC Milan akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan karier dan hidupnya.

0 Komentar