Tasikmalaya Sudah Dipanggil Jawara, Tinggal Membuktikan Digitalnya Sampai ke Desa atau Berhenti di Panggung!

penghargaan Apresiasi Jawara Ekonomi Digital (AJEG) Jawa Barat 2025. 
Wakil Bupati Tasikmalaya, H Asep Sopari Al Ayubi, berdiri mewakili pemerintah daerah menerima penghargaan Apresiasi Jawara Ekonomi Digital (AJEG) Jawa Barat 2025.  (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Alhamdulillah. Kata itu mengawali kabar baik dari panggung Jawa Barat.

Wakil Bupati Tasikmalaya, H Asep Sopari Al Ayubi, berdiri mewakili pemerintah daerah menerima penghargaan Apresiasi Jawara Ekonomi Digital (AJEG) Jawa Barat 2025.

Kategorinya terdengar gagah: Program Inovasi Digitalisasi Ekonomi Daerah Terbaik Tingkat Kabupaten.

Baca Juga:Uang Tahun 2024 Sebesar Rp 51,9 Miliar di Kota Tasikmalaya Jalan-Jalan Tanpa Peruntukan!Demokrasi Berutang, Korupsi Menagih: Ketika Kursi Kekuasaan Dibeli dengan Cicilan!

Plakat diterima. Foto diambil. Senyum disematkan. Prestasi ini, kata Asep Sopari, adalah hasil kerja keras bersama.

Pemerintah, pelaku usaha, komunitas digital, hingga masyarakat Tasikmalaya yang terus bergerak maju. Semua disebut. Lengkap. Seperti daftar hadir.

Di atas panggung, Kabupaten Tasikmalaya tampak sudah melesat. Transformasi digital disebut bukan lagi wacana, melainkan langkah nyata.

Ekonomi daerah diperkuat. UMKM dibukakan pintu lebih lebar. Generasi muda disiapkan menyongsong masa depan. Semua terdengar sangat online. Namun di bawah panggung, sinyal masih suka offline.

Di beberapa kecamatan, UMKM masih mengandalkan kuota pribadi untuk jualan daring. Sebagian pelaku usaha digital masih akrab dengan istilah buffering. Bahkan ada yang lebih cepat menjual dagangan lewat status WhatsApp ketimbang platform resmi daerah.

Tapi begitulah satire bekerja. Penghargaan tidak selalu bicara kondisi rata-rata. Ia bicara upaya. Bicara niat. Bicara arah.

Dan harus diakui, niat itu ada. Program digitalisasi mulai menyentuh pasar, perizinan, dan promosi produk lokal. Anak-anak muda mulai bicara startup, meski masih duduk di warung kopi dengan colokan terbatas. UMKM mulai belajar QRIS, walau sebagian masih menyimpan uang tunai di laci kayu.

Baca Juga:Benarkah Ada Peran "Ketua Para Pemuda" di Balik Proyek Padel Bermasalah Kota Tasikmalaya!Jalan Panjang Unsil Tasikmalaya Menuju Fakultas Kedokteran Akan Dimulai!

Maka AJEG 2025 ini bisa dibaca sebagai tanda. Bahwa Kabupaten Tasikmalaya sedang bergerak. Pelan. Kadang tersendat. Tapi tidak diam.

Wakil Bupati Asep Sopari menyebut transformasi digital sebagai langkah nyata. Mungkin benar. Tapi langkah itu masih harus dipanjangkan. Jalan digital masih perlu diaspal rata. Jangan sampai hanya panggungnya yang digital, sementara pelakunya masih analog.

Penghargaan ini layak disyukuri. Tapi lebih layak lagi dijadikan pengingat: jawara sejati bukan yang pandai menerima plakat, melainkan yang konsisten mengubah keseharian. (red)

0 Komentar