Acara tersebut dihadiri lebih dari 2.500 pelaku usaha dengan nilai penyerapan produk mencapai Rp13,68 triliun.
Pada tahun yang sama, tercatat komitmen pengadaan produk dalam negeri sebesar Rp428,25 triliun yang melibatkan banyak pemangku kepentingan.
Kolaborasi antara kementerian, pemerintah daerah, dan BUMN menjadi kunci keberhasilan capaian tersebut.
Baca Juga:iQOO 15 Tampil Gila-Gilaan dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Performa Tangguh untuk Gamer dan Aktivitas BeratIntip! HP Terbaik Akhir 2025, Dari Sejutaan hingga Flagship, Ini Pilihan Paling Rasional
Rangkaian pencapaian ini menunjukkan konsistensi kebijakan negara dalam mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Lebih dari sekadar transaksi, program ini memperkuat ekosistem kemandirian industri dan UMKM di berbagai sektor.
Bisnis matching juga membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha kecil agar mampu naik kelas.
Memasuki tahun 2025, program ini diharapkan menjadi momentum lanjutan untuk mempererat kolaborasi lintas sektor.
Pemerintah menargetkan jangkauan produk lokal dapat semakin luas hingga menembus pasar internasional.
Dengan sinergi yang berkelanjutan, industri nasional diyakini mampu menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
Optimisme terhadap masa depan ekonomi Indonesia terus menguat seiring konsistensi kebijakan yang proindustri.
Baca Juga:Uang Kecil Bukan Halangan: Rahasia Memutar Finansial dari Nol yang Jarang DibahasInfinix Note 60 Series Tinggal Selangkah Lagi Meluncur, Debut Snapdragon 7s Gen 2
Bisnis matching 2025 pun dinanti sebagai langkah strategis menuju ekonomi nasional yang lebih mandiri dan kompetitif.
