Selain itu, ada pula keraguan dari sisi dewan direksi Exor terkait profil Tether, yang bergerak di dunia mata uang kripto, sektor yang hingga kini masih berada dalam tahap evaluasi dan pengawasan ketat di banyak negara.
Hal ini yang menjadi faktor penting dalam keputusan Elkann menolak tawan satu miliar euro dari Tether.
Meski Juventus tidak dijual, masa depan klub tetap menjadi topik sensitif.
Baca Juga:Joe Jordan: “Hiu” AC Milan yang Terkenal karena Ribut dengan GattusoDiberi Nilai 5,5 oleh Media Italia, Ciro Ferrara Kecam Penampilan Jonathan David
Dalam lima tahun terakhir yang penuh tantangan, keluarga Agnelli melalui Exor telah menyuntikkan dana besar, dengan peningkatan modal yang mendekati satu miliar euro atau sekitar Rp17 triliun.
Sayangnya, tidak semua pihak menyambut baik pengeluaran masif ini. Sebagian bahkan akan menerima opsi penjualan klub demi menghentikan arus keluar dana yang terus berlanjut.
Karena itu, jurnalis Italia ini merasa “jika Elkann bersikeras mempertahankan Juventus, ia juga dituntut menghadirkan rencana serius dan berkelanjutan, baik secara finansial maupun prestasi olahraga”.
Bucchioni menambahkan, jika suatu hari benar-benar datang tawaran senilai dua miliar dolar AS—sekitar Rp32 triliun—dari pihak yang mampu memberi jaminan penuh terhadap masa depan klub, maka penolakan mungkin tidak akan semudah sekarang.
Dunia ekonomi, katanya, telah mengajarkan bahwa rumor besar sering kali menemukan jalannya sendiri seiring waktu.
Beralih ke persaingan di lapangan, Bucchioni menilai Inter Milan kini pantas disebut favorit utama Scudetto.
Untuk pertama kalinya musim ini, Nerazzurri sendirian di puncak klasemen.
Dengan skuad terkuat di liga dan rotasi yang dikelola dengan baik oleh Cristian Chivu, Inter hanya perlu memperbaiki detail kecil di lini belakang, seperti yang sempat terlihat saat menghadapi Genoa.
Baca Juga:Mantan Pemain Juventus Sarankan Kenan Yildiz Pelajari Sejarah Del Piero: Hal Terpenting Adalah Mencetak GolBrocchi dan Luca Toni Tak Setuju Legenda Juventus Anggap Lautaro Selevel dengan Mbappe dan Haaland
Sementara itu, AC Milan justru menghadapi masalah klasik. Rossoneri mencatat rekor negatif dengan kehilangan tujuh poin dari tiga tim promosi.
Hasil imbang melawan Sassuolo, kekalahan dari Pisa, dan Cremonese menjadi alarm serius.
Absennya striker tengah yang benar-benar tajam semakin terasa, terutama saat Rafael Leao tidak bermain.
Jika Milan benar-benar ingin memenangkan Scudetto, menurut Bucchioni mendatangkan penyerang yang bisa mencetak gol adalah keharusan mutlak.
