Meski asal-usul julukan itu sendiri tak pernah benar-benar jelas. Jordan punya teorinya sendiri.
“Mungkin karena saya kehilangan dua gigi depan,” ujarnya sambil bercanda.
Ia mengaku kehilangan gigi tersebut akibat tendangan keras ke mulut pada pertandingan pertamanya di Inggris, tak lama setelah pindah dari Skotlandia pada usia 18 tahun.
Baca Juga:Diberi Nilai 5,5 oleh Media Italia, Ciro Ferrara Kecam Penampilan Jonathan DavidMantan Pemain Juventus Sarankan Kenan Yildiz Pelajari Sejarah Del Piero: Hal Terpenting Adalah Mencetak Gol
Ironisnya, saat tiba di Milan, ia kembali kehilangan satu gigi lainnya dan Jordan baru memutuskan mencari solusi permanen untuk masalah itu setelah kariernya benar-benar berakhir.
Namun, nama Joe Jordan juga kerap diingat karena satu insiden kontroversial: pertengkaran sengitnya dengan Gennaro Gattuso dalam laga AC Milan melawan Tottenham Hotspur.
Jordan, yang saat itu sudah berperan sebagai staf kepelatihan Hotspur, menceritakan kembali momen tersebut.
“Saya rasa dia kehilangan kendali. Dia diusir dari lapangan dan seharusnya langsung pergi, tetapi malah berjalan melewati saya dan kami berhadapan langsung,” kenang Jordan.
“Dalam situasi seperti itu, saya tidak akan membiarkannya berlanjut. Sebagai pemain, ketika dikuasai emosi, Anda bisa melakukan hal-hal yang kemudian disesali. Namun sebagai pelatih, Anda harus selalu disiplin,” ungkapnya.
Jordan menambahkan bahwa kini, setelah Gattuso juga meniti karier sebagai pelatih, ia yakin mantan gelandang Milan itu memahami sudut pandangnya.
“Saya yakin sekarang dia merasakan hal yang sama. Bagi saya, semuanya selesai setelah pertandingan,” pungkasnya.
Baca Juga:Brocchi dan Luca Toni Tak Setuju Legenda Juventus Anggap Lautaro Selevel dengan Mbappe dan HaalandMedia Italia: Inter Siapkan Tawaran Resmi untuk Mario Gila dan Bek Muda Kroasia
Kini, di usia 74 tahun, Joe Jordan memandang kembali perjalanan panjangnya di sepak bola dengan kedewasaan dan ketenangan.
Dari Leeds hingga Milan, dari julukan “Si Hiu” hingga insiden panas di pinggir lapangan, kisah hidupnya menjadi bagian unik dari sejarah sepak bola Eropa—keras, emosional, tetapi penuh karakter.