DPRD Kota Banjar Minta BP2D Susun Konsep Pariwisata yang Jelas dan Terarah

Wisata di Kota Banjar
Pengunjung saat menikmati wisata edukasi arsip di Perpustakaan Daerah Kota Banjar, Januari 2025 lalu. (Anto Sugiarto/radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Pembentukan kepengurusan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BP2D) Kota Banjar mendapat respon positif.

Namun, Komisi III DPRD Kota Banjar mengingatkan agar pengembangan dan promosi pariwisata memiliki konsep yang jelas dan terarah.

Ketua Komisi III DPRD Kota Banjar, Cecep Dani Sufyan mengatakan, untuk mengembangkan dan meningkatkan pariwisata ada sejumlah konsep yang harus diperhatikan.

Baca Juga:Benarkah Ada Peran "Ketua Para Pemuda" di Balik Proyek Padel Bermasalah Kota Tasikmalaya!Jalan Panjang Unsil Tasikmalaya Menuju Fakultas Kedokteran Akan Dimulai!

“Seperti wisata alam, ekowisata, agrowista, sejarah, budaya, kuliner, wisata religi, edukasi wisata, hingga petualangan (adventure),” ujarnya, Minggu (14/12/2025).

Menurutnya, dari sejumlah konsep pengembangan dan promosi pariwisata itu, diharapkan BP2D Kota Banjar bisa melihat peluang potensi wisata.

Peluang potensi wisata yang ada, misal Situ Leutik hingga Sungai Citanduy. Itu bisa dikembangkan secara terukur sehingga menjadi tujuan wisatawan datang ke Kota Banjar.

Kata dia, sebenarnya potensi wisata di Kota Banjar cukup banyak. Hanya saja, masih kurang dikembangkan, sehingga keberadaan BP2D menjadi harapan.

“Harapannya Kota Banjar memiliki konsep pariwisata yang pasti dan berkelanjutan, khususnya di sektor wisata yang lebih berpotensi menarik wisatawan berkunjung lebih banyak,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Cecep, konsep yang terarah dalam pengembangan dan promosi di sektor pariwisata harus memiliki daya dukung memadai.

Seperti infrastruktur sebagai penunjang dalam pengembangan pariwisata.

“Sehingga pengunjung yang datang mengeluh lagi infrastruktur yang buruk,” katanya.

Baca Juga:Padel yang Menggelisahkan: Izin Belum Keluar, Bangunan Sudah Berdiri di Kota TasikmalayaMampir ke Bambu Apus!

Menurut dia, infrastruktur tidak kalah penting daripada objek wisata itu sendiri.

“Infrastruktur pendukung harus disiapkan terlebih dahulu. Misal seperti agen perjalanan, pemandu wisata, pusat oleh-oleh hingga kelengkapan wisata,” jelasnya.

Dia menilai, sebagus apapun objek wisatanya tanpa adanya dukungan yang kuat, maka konsep wisata yang ditawarkan hanya sekedar angan-angan.

“Dimana tujuan utama wisata adalah kepuasan pengunjung yang datang, karena itu yang utama. Dengan begitu, jika semakin banyak pengunjung maka akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Hal itu yang perlu diperhatikan, karena saat ini pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata belum terlalu signifikan. Sehingga diharapkan, dengan keberadaan BP2D Kota Banjar bisa semakin meningkat. (Anto Sugiarto)

0 Komentar