TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Keluhan warga Kota Tasikmalaya belakangan ini datang bertubi-tubi.
Dari satu ruas ke ruas lain, suara protes saling bersahutan: lampu penerangan jalan umum (PJU) yang lama padam hingga praktik parkir tanpa karcis yang meresahkan.
Dua persoalan berbeda itu bermuara pada satu titik yang sama, yakni pelayanan publik yang dinilai belum sepenuhnya beres, sementara denyut aktivitas kota terus berjalan tanpa henti.
Sorotan publik pun mengarah ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Liputan Khusus Kepala Daerah Dipilih DPRD: Kata Mantan Wali Kota Tasikmalaya, Hilangkan ThresholdLiputan Khusus Kepala Daerah Dipilih DPRD: Akademisi Nilai Lebih Efisien dan Minim Korupsi
Di tengah penerapan kebijakan Tanpa Karcis, Parkir Gratis, persoalan klasik kembali mencuat, yakni PJU yang padam di sejumlah ruas strategis.
Di media sosial, istilah Tasik Gelap ramai digunakan warganet, lengkap dengan sindiran yang menandai akun Wali Kota, Pemerintah Kota, hingga Dishub.
Dalam beberapa pekan terakhir, keluhan PJU padam kembali menguat.
Sejumlah ruas utama seperti Jalan Letjen Mashudi, Jalan Mohammad Hatta, dan Jalan dr. Soekardjo menjadi titik yang paling sering dikeluhkan.
Kondisi gelap di jalur padat lalu lintas ini bukan hanya mengurangi kenyamanan berkendara, tetapi juga memicu kekhawatiran soal keamanan dan keselamatan warga.
Data Dishub Kota Tasikmalaya mencatat, dari total 11.982 titik PJU, sebanyak 1.033 titik berada dalam kondisi padam.
Hingga awal Desember, perbaikan baru menjangkau 504 titik, sementara 529 titik lainnya masih menunggu penanganan. Artinya, hampir separuh PJU bermasalah belum tertangani.
Situasi tersebut sejatinya bukan hal baru. Pada Agustus 2025, jumlah PJU padam sempat mencapai 1.269 unit.
Baca Juga:Liputan Khusus Kepala Daerah Dipilih DPRD: Kata Wakil Rakyat Kota Tasikmalaya Ada Plus dan MinusDKK Kota Tasikmalaya Satukan Seni dan Budaya, Bidik Generasi Z Lewat Kolaborasi Kekinian
Namun kemampuan penanganan saat itu sangat terbatas. Dalam satu bulan, hanya 16 unit yang diganti dan 45 unit diperbaiki.
Meski sebagian berhasil dinormalkan, kerusakan baru terus muncul sehingga jumlah PJU padam tetap berada di kisaran seribu unit.
Dishub mengakui kapasitas penggantian lampu PJU per tahun hanya sekitar 330 unit.
Angka ini jauh dari memadai jika dibandingkan dengan laju kerusakan yang terjadi hampir setiap bulan. Akibatnya, antrean perbaikan terus menumpuk dan penanganan berjalan lambat.
Menanggapi sorotan tersebut, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan meminta publik memahami bahwa pembenahan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan skala prioritas dan kemampuan anggaran.
