AC Milan: Tim yang Selalu Gagal Menjaga Puncak Klasemen karena Tersandung Tim Promosi

AC Milan
Ilustrasi AC Milan
0 Komentar

Satu-satunya kekalahan Milan musim ini bahkan datang dari tim promosi, Cremonese, yang menaklukkan Rossoneri 2-1 pada Matchday 1 di San Siro.

Setelah itu, hasil imbang 2-2 melawan Pisa dan Sassuolo semakin menegaskan pola yang sama: Milan kesulitan menghadapi tim-tim yang bermain tanpa beban dan mengandalkan intensitas tinggi.

Massimiliano Allegri sebenarnya telah mengingatkan anak asuhnya sebelum laga melawan Sassuolo agar tetap waspada.

Baca Juga:Gaji Tak Naik, Tiga Bintang Lazio Siap HengkangBos Djarum Investasikan Hampir Rp6,96 Triliun, Como Catat Kerugian Rp1,83 Triliun

Namun, pesan tersebut tampaknya hanya didengar setengah-setengah. Secara permainan, hasil imbang bisa dianggap adil, tetapi bagi Milan, laga itu terasa seperti peluang emas yang terbuang.

Penampilan gemilang Bartesaghi yang mencetak dua gol luar biasa tak mampu dimaksimalkan, sementara gol Laurentè di menit-menit akhir hampir saja membuat Milan pulang tanpa poin sama sekali.

Media Italia, Calciomercato, bahkan menggambarkan Milan musim ini layaknya Dr. Jekyll dan Mr. Hyde: superior saat menghadapi tim besar, tetapi rapuh ketika berhadapan dengan tim “promosi”.

Dari laga melawan Cremonese, Pisa, Parma, dan Sassuolo, Milan hanya mengoleksi tiga poin dan kebobolan delapan gol.

Terlalu banyak untuk tim yang secara terang-terangan memiliki ambisi menutup musim di puncak klasemen.

Allegri pun tak bisa menyembunyikan amarahnya, terutama terhadap kesalahan pertahanan dan buruknya manajemen permainan pada 10 menit terakhir.

Masalah lain yang tak bisa diabaikan adalah komposisi skuad. Keputusan memulai musim dengan hanya 19 pemain lapangan kini menjadi bumerang.

Baca Juga:Fantastis! Keluarga Agnelli Tolak Tawaran Rp19 Triliun Tunai untuk Lepas JuventusProvokatif dan Ceplas-Ceplos, Luciano Spalletti Jadi Ujian Baru Manajemen Juventus

Cedera yang datang silih berganti memperparah situasi, hingga pada laga melawan Sassuolo, Allegri bahkan tak memiliki satu pun penyerang.

Kondisi ini memperkuat wacana perlunya belanja pemain pada bursa transfer Januari.

Tambahan seorang penyerang murni, satu bek tengah, dan satu pemain sayap pelapis diyakini sudah cukup untuk meningkatkan kualitas tim secara signifikan dan langkah yang tampaknya tak lagi bisa ditunda oleh Milan jika ingin kembali merebut puncak klasemen.

0 Komentar