Unper Tasikmalaya Dorong Pemanfaatan Pangan Lokal Lewat Bazar Pertanian

BAZAR
Perwakilan Fakultas Pertanian Unper bersama DKP3 Kota Tasikmalaya foto bersama di acara Bazar Pertanian, Kamis (11/12/2025).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya menggelar Bazar Pertanian di pelataran parkir motor kampus, Kamis (11/12/2025).

Kegiatan ini menjadi ruang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk mengenal lebih dekat beragam produk pertanian dari berbagai kelompok binaan.

Dekan Fakultas Pertanian Unper, Dr Andri Kusmayadi SPt MSc, menjelaskan bahwa bazar tersebut merupakan agenda rutin yang digelar fakultas dengan menampilkan beragam produk pertanian. Tahun ini, terdapat delapan stand dari berbagai kelompok yang berpartisipasi.

Baca Juga:Berbagi Hepi dengan Donasi Poin: Telkomsel dan Kitabisa Wujudkan Aksi Pelestarian Lingkungan di PangandaranTarget Menjadi Kontingen Terbaik, MTsN 1 Kota Tasikmalaya Meriahkan HAB Kemenag 2025

“Sebagian besar yang kami undang kelompok pakan, kelompok ternak, dan UMKM di sekitar Priangan Timur,” katanya.

Andri berharap kegiatan ini dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih luas, khususnya dengan pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan.

Ia juga mendorong mahasiswa dan dosen untuk terus berinovasi guna menjawab kebutuhan pangan masyarakat. “Dengan hadirnya SPPG, kebutuhan harian ini harus disuplai. Baik dosen dan mahasiswa harus melakukan inovasi dan kontribusi bagaimana bisa menyediakan kebutuhan pangan di masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan DKP3 Kota Tasikmalaya, Fria Hayatin Nufus SPi MP, yang hadir mewakili Kepala DKP3, menyampaikan apresiasi kepada Fakultas Pertanian Unper atas konsistensinya menyelenggarakan bazar pertanian sebagai agenda tahunan.

Ia mengingatkan bahwa pemenuhan kebutuhan pangan tidak hanya untuk masyarakat umum, tetapi juga untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu program nasional di bidang ketahanan pangan.

“Untuk Kota Tasikmalaya jumlah SPPG yang terdata oleh kami itu ada sekitar 70 SPPG yang sudah berjalan,” ujarnya.

Menurut Fria, DKP3 memiliki tugas untuk melakukan monitoring terhadap SPPG, mulai dari suplai hingga sumber pasokan. Ia menyebutkan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) menekankan pentingnya pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber utama kebutuhan dapur.

Baca Juga:Berkontribusi untuk Kemanusiaan, Plaza Asia Tasikmalaya Kumpulkan Sekitar 400 Kantong Darah Sepanjang 2025JNE Salurkan Lebih dari 500 Ton Bantuan, Peduli Korban Bencana di Sumatra

“Nah itu, kita sudah siap belum? Ini salah satu tantangannya,” katanya. Fria menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, dan unsur akademisi menjadi kunci dalam menjawab tantangan ketersediaan pasokan pangan tersebut. (Fitriah Widayanti)

0 Komentar