RADARTASIK.ID – Media Italia mengungkapkan ambisi besar Como 1907 di Serie A datang dengan harga mahal.
Klub milik pengusaha Indonesia, Hartono bersaudara, menutup laporan keuangan per 30 Juni 2025 dengan kerugian signifikan sebesar €105 juta, atau setara sekitar Rp1,83 triliun, menyusul musim perdana mereka kembali ke kasta tertinggi sepak bola Italia.
Laporan keuangan yang dikutip dari Gazzetta.it menunjukkan bahwa pendapatan Como belum mampu mengimbangi lonjakan pengeluaran yang sangat agresif.
Baca Juga:Fantastis! Keluarga Agnelli Tolak Tawaran Rp19 Triliun Tunai untuk Lepas JuventusProvokatif dan Ceplas-Ceplos, Luciano Spalletti Jadi Ujian Baru Manajemen Juventus
Sepanjang musim lalu, Como membukukan omzet kotor sekitar €55 juta (sekitar Rp957 miliar), termasuk €7 juta dari aktivitas jual-beli pemain atau sekitar Rp122 miliar.
Namun, total pengeluaran klub melonjak hingga €159 juta, setara Rp2,77 triliun, hampir tiga kali lipat dari pendapatan mereka.
Lonjakan biaya ini tidak terlepas dari strategi agresif Como di bursa transfer setelah promosi dari Serie B musim lalu.
Untuk bersaing di Serie A, klub meningkatkan kualitas skuad secara drastis.
Biaya gaji pemain melonjak dari €34 juta menjadi €86 juta (sekitar Rp592 miliar ke Rp1,5 triliun), sementara amortisasi kartu pemain mencapai €26 juta atau sekitar Rp453 miliar.
Secara total, biaya skuad menyentuh angka €112 juta atau Rp1,95 triliun.
Di bawah arahan pelatih asal Spanyol, Cesc Fabregas, Como benar-benar membangun ulang tim.
Baca Juga:Frattesi Ingin Hengkang ke Juventus: Beppe Riso Temui ComolliSiapa Christian Mawissa? Bek Muda Titisan Lilian Thuram yang Jadi Incaran Juventus
Sepanjang satu musim, klub merekrut 24 pemain baru dengan total investasi mencapai €115 juta, setara sekitar Rp2 triliun.
Beberapa transfer utama mencerminkan keseriusan proyek ini. Martin Baturina ditebus dengan €18 juta (Rp313 miliar), Anastasios Douvikas seharga €15 juta (Rp261 miliar) dan Maxence Caqueret €14 juta (Rp244 miliar).
Sedangkan Assane Diao dibeli dengan harga €11 juta (Rp191 miliar), serta Leonidas Stergiou Engelhardt senilai €8 juta (Rp139 miliar).
Nama-nama lain seperti Nico Paz, Emil Audero, Valle, dan Fadera juga didatangkan dengan biaya antara €5–6 juta per pemain.
Belanja besar ini menjadikan Como salah satu klub dengan investasi tertinggi di Italia untuk tim promosi, sebuah langkah yang jarang dilakukan klub sekelas mereka.
Namun, kerugian finansial tersebut tidak mengguncang stabilitas klub.
