RADARTASIK.ID – Juventus akhirnya kembali tersenyum di Liga Champions dengan meraih tiga poin saat menjamu Pafos.
Setelah babak pertama yang penuh tekanan dan disertai cemoohan dari tribun, tim asuhan Luciano Spalletti bangkit di paruh kedua dan menaklukkan klub Siprus itu dengan skor 2-0.
Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Bianconeri di kompetisi Eropa musim ini, sekaligus menandai perubahan taktik signifikan yang dilakukan Spalletti.
Baca Juga:Media Italia: Massara Berada di Inggris, AS Roma Mulai Lakukan Negosiasi untuk Datangkan Joshua ZirkzeeArne Slot Tak Terima Liverpool Dianggap Hanya Bisa Kalahkan Inter Lewat Hadiah Penalti
Pertandingan di Allianz Stadium sejatinya tidak dimulai dengan baik. Pafos justru tampil berani dan hampir membuka skor lewat dua peluang emas tembakan Anderson Silva yang membentur tiang.
Sementara Juventus tampil kaku, inkonsisten, dan kurang kreatif di lini tengah. Tidak heran jika 45 menit pertama berakhir dengan sorakan kecewa dari para pendukung tuan rumah.
Namun, Spalletti merespons dengan cepat. Di awal babak kedua, ia meninggalkan formasi 3-5-2 yang selama ini menjadi warisan Igor Tudor dan beralih ke 4-2-3-1.
Pergantian ganda langsung dilakukan: Francisco Conceição menggantikan Edon Zhegrova, dan Lois Openda masuk untuk mengisi posisi Manuel Locatelli. Perubahan ini menjadi titik balik.
Conceição, yang dikenal sebagai winger lincah dengan akselerasi tinggi, langsung memberi warna baru dan membuat pertahanan Pafos goyah dan membuka ruang bagi lini serang Juventus.
Dari situ, gol pertama lahir. Weston McKennie, yang disebut Spalletti sebagai “pesulap lini tengah”, memecah kebuntuan setelah menerima umpan matang Andrea Cambiaso.
Gol tersebut tidak hanya menenangkan Juventus, tetapi juga mengubah momentum pertandingan.
Baca Juga:Pernah Ikut Wajib Militer, Mantan Striker Inter Terancam Tak Bisa Ikut Piala DuniaCapello Marah Inter Milan Dikalahkan Liverpool: “Penalti Seperti Ini Adalah Sebuah Aib”
Tak lama berselang, Juventus menggandakan keunggulan melalui skema serangan balik cepat.
Kenan Yildiz, bintang muda kelahiran 2005 yang tengah bersinar, mengirim assist terukur kepada Jonathan David.
Penyerang asal Kanada itu menuntaskannya dengan tenang, mencetak gol Liga Champions keduanya secara beruntun.
Penampilan Yildiz kembali mencuri perhatian. Dengan 6 gol dan 6 assist sejauh ini, ia menjadi satu-satunya pemain Serie A yang menembus dua digit kontribusi gol dan assist musim ini.
Di lima liga top Eropa, hanya Lamine Yamal dari Barcelona yang melampauinya dalam hal kontribusi gabungan.
