TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tahun 2025 perlahan mendekati garis akhirnya. Di Kota Tasikmalaya, waktu satu tahun terakhir menjadi catatan awal perjalanan kepemimpinan baru. Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan bersama Wakil Wali Kota Diky Candra mulai menapaki tanggung jawab besar: membenahi kota dan memastikan pembangunan berjalan lebih terarah.
Setelah hampir setahun berlalu, berbagai capaian mulai terlihat. Pemerintah Kota Tasikmalaya menegaskan komitmennya untuk memperkuat fondasi pembangunan, bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga melalui penguatan layanan dan kualitas hidup masyarakat. Infrastruktur dasar, pendidikan, konektivitas wilayah, hingga layanan publik menjadi sektor yang disentuh secara simultan.
Ketika memasuki masa awal pemerintahan baru, Pemkot bergerak cepat menata ulang prioritas pembangunan. Sejumlah program disiapkan sebagai penopang layanan dasar, mulai dari Tasik Pintar untuk penguatan pendidikan karakter, Tasik Sehat untuk pelayanan kesehatan, hingga revitalisasi ruang-ruang publik yang menjadi denyut interaksi warga kota.
Baca Juga:Meneropong Beban Hening Sekda Kota Tasikmalaya Asep Goparullah!Pengamat Heran, Kota Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Seperti Jalan di Tempat, Tak Ada Perubahan Menonjol
Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan menegaskan tahun 2025 ditempatkan sebagai tahun konsolidasi sekaligus percepatan pembangunan.
“Kami bekerja memastikan pembangunan hadir tepat guna dan berkelanjutan. Tidak hanya membangun fisik, tetapi memastikan manfaatnya dirasakan masyarakat di seluruh kecamatan,” tegasnya.
Di sektor infrastruktur, fokus diarahkan pada kebutuhan yang langsung dirasakan warga. Pemkot mendorong rehabilitasi irigasi, peningkatan jalan lingkungan, serta percepatan penyediaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Puluhan titik jaringan pipanisasi dan perbaikan layanan air bersih dikebut sepanjang tahun untuk menekan kesenjangan akses antarwilayah.
Pemerintah Kota Tasikmalaya juga menyadari bahwa tidak semua persoalan strategis bisa diselesaikan sendiri. Karena itu, sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kementerian terkait terus diperkuat. Konsultasi dana transfer khusus, dukungan pembiayaan infrastruktur, hingga penyelarasan program lintas-sektor menjadi bagian penting dari strategi pembangunan kota.
Melalui koordinasi intensif, sejumlah program strategis didorong. Mulai dari penyamaan visi pembangunan perkotaan dalam kerangka kebijakan provinsi, pendanaan proyek infrastruktur prioritas seperti drainase, jalan, dan ruang publik, hingga penguatan layanan sosial—termasuk penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, dan perlindungan anak. Sinkronisasi data pembangunan juga dilakukan untuk menopang perencanaan 2026–2027.
