SMPN 2 Tasikmalaya Juara Lingkungan Nasional, Kini Menatap ASEAN Eco Green School!

Smpn 2 kota tasikmalaya
Kepala Sekolah Hj Affi Endah Navilah MPd (tengah) bersama para guru usai menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri di Jakarta. (Ist)
0 Komentar

JAKARTA, RADARTASIK.ID – Di sebuah ballroom yang dipenuhi warna hijau dan simbol-simbol lingkungan, rombongan kecil dari Kota Tasikmalaya tampak menahan haru.

Ketika nama SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya dipanggil sebagai penerima Penghargaan Adiwiyata Mandiri, Kepala Sekolah Hj Affi Endah Navilah MPd melangkah mantap menuju panggung.

Di tangannya kemudian berdiri sebuah piala yang bukan hanya sekadar simbol capaian, melainkan perjalanan panjang budaya lingkungan yang dirawat bertahun-tahun.

Baca Juga:Padel yang Menggelisahkan: Izin Belum Keluar, Bangunan Sudah Berdiri di Kota TasikmalayaMampir ke Bambu Apus!

Tepuk tangan riuh menyertai momen itu. Bu Affi menundukkan kepala, seolah mengenang rangkaian proses yang membawa sekolahnya berada di titik tertinggi program Adiwiyata.

Meski berdiri di panggung seorang diri, Bu Affi menegaskan bahwa keberhasilan tersebut milik semua warga sekolah.

“Penghargaan Adiwiyata Mandiri ini merupakan penghargaan bagi seluruh warga SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Tanpa kerja sama seluruh warga sekolah, saya kira penghargaan ini tidak mungkin kita dapat,” tutur Affi kepada Radar, Kamis (11/12/2025).

Di balik setiap sudut yang hijau, setiap tempat sampah terpilah, hingga setiap program pembiasaan yang berjalan, ada tangan banyak orang: guru yang menyusun kurikulum berwawasan lingkungan, peserta didik yang merawat tanaman tanpa disuruh, tenaga administrasi yang disiplin memilah sampah kantor, hingga orang tua dan alumni yang tak ragu ikut menyumbangkan ide atau tenaga.

Affi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia tahu betul bahwa penghargaan ini bukan hasil program tahunan, melainkan ritme kebiasaan yang dikelola rapi.

Mulai dari pagi hari ketika siswa datang dan memungut sampah yang bukan miliknya, hingga sore hari ketika mereka menyiram tanaman yang tumbuh di kebun edukasi.

“Yang paling berat setelah penghargaan ini diraih tentu bagaimana terus mengupayakan budaya-budaya lingkungan tumbuh subur. Ini pekerjaan panjang dan harus dilakukan bersama,” lanjutnya.

Baca Juga:Meneropong Beban Hening Sekda Kota Tasikmalaya Asep Goparullah!Pengamat Heran, Kota Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Seperti Jalan di Tempat, Tak Ada Perubahan Menonjol

Karena itulah, bagi SMPN 2, penghargaan ini bukan garis akhir. Justru merupakan pengingat bahwa menjaga kebiasaan lingkungan membutuhkan energi yang tak pernah habis.

Bagi sebagian sekolah, Adiwiyata Mandiri sudah merupakan puncak tertinggi. Namun SMPN 2 memilih langkah berbeda. Mereka menatap sesuatu yang lebih jauh: ASEAN Eco Green School, program penguatan budaya lingkungan di tingkat regional Asia Tenggara.

0 Komentar