CIAMIS, RADARTASIK.ID – SDN 1 Mulyasari menegaskan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter melalui berbagai program pendidikan terarah.
Komitmen tersebut sejalan dengan visi sekolah: “Terciptanya Peserta Didik yang Berakhlak Mulia, Cerdas dan Kreatif dalam Menyongsong Era Globalisasi disertai Iman dan Takwa.”
Kepala SDN 1 Mulyasari, Duki Masduki, menyampaikan bahwa sekolah yang berada di Dusun Cibubuhan, Desa Mulyasari, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis itu siap menjadi pionir dalam pembentukan karakter dan kompetensi siswa.
Baca Juga:GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Kuatkan Kader, Gelar Konsolidasi Organisasi di Enam ZonaAnggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Aldira Yusup Soroti Penutupan Tambang Emas: WPR Belum Dirasakan Rakyat!
Seluruh langkah pengembangan, kata dia, berpedoman pada visi dan misi sekolah.
“Dengan cara pembelajaran untuk mendukung metode pembelajaran yang lebih efektif. Juga meningkatkan keterampilan mengajar, strategi pembelajaran inovatif, dan pendidikan karakter sebagai fokus utama untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia,” katanya kepada Radar, Rabu (10/12/2025).
Sebagai wujud implementasi visi, sekolah menerapkan sejumlah program unggulan. Di antaranya pembiasaan karakter 5S—salam, sapa, senyum, sopan, santun yang diperkuat dengan gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH).
Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, siswa mengisi 10 menit untuk hafalan surat pendek dan perkalian. Selain itu, siswa dibiasakan melaksanakan salat zuhur berjemaah sebelum pulang.
Setiap Jumat, seluruh warga sekolah mengikuti Salat Dhuha, membaca Al-Qur’an dan Yasin secara bersama, serta melaksanakan kerja bakti lingkungan.
“Semua itu bertujuan mempersiapkan lulusan berdaya saing tinggi, adaptif, dan berkarakter dalam menyiapkan untuk Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Duki menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan visi dan misi sekolah tak lepas dari kolaborasi dengan komite dan orang tua siswa.
Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Salurkan 2.500 kWh Listrik Gratis untuk Warga Kurang Mampu di TasikmalayaAnggota DPRD Jabar Arip Rachman Lakukan Pengawasan Pemerintahan dengan Temu Warga: Pajak Kembali untuk Rakyat
“Sebab, kolaborasi antara sekolah dan keluarga merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak,” katanya.
Salah satu bentuk sinergi tersebut terlihat dalam pengembangan keterampilan menganyam. Melihat banyak orang tua siswa yang memiliki keahlian menganyam bambu, sekolah meminta mereka turut mengajarkannya kepada anak-anak.
“Oleh karenanya, melihat pentingnya keterampilan anak dalam menganyam, saya pun meminta para orang tua mereka mengajarkannya. Supaya dapat menimba ilmunya dari orang tuanya sendiri,” ujarnya.
