TikTok Berubah Jadi Mesin Dagang? Begini Dampaknya Untuk Ekonomi Kreator Indonesia!

TikTok
TikTok Berubah Jadi Mesin Dagang? Begini Dampaknya Untuk Ekonomi Kreator Indonesia!. Foto: youtube
0 Komentar

Namun langkah TikTok ini bukan tanpa pola karena platform tersebut hanya meniru strategi Douyin di Tiongkok yang kini didominasi konten jualan hingga 70 persen dari keseluruhan video.

Dengan kekuatan transaksi, TikTok membangun jalan untuk menjadi super app yang memungkinkan pengguna menonton, berinteraksi, dan langsung berbelanja dalam satu aplikasi tanpa jeda.

Secara bisnis langkah ini efektif, namun berisiko mengikis keragaman konten sekaligus melemahkan ekosistem kreator di jangka panjang.

Baca Juga:Vivo V60 Lebih Sangar dari V50, Kamera Zeiss dan Performa 1 Juta Skor Antutu Jadi UnggulanWow! Tiba-tiba Muncul Realme 16 Pro, Punya Kamera 200MP dan Baterai Raksasa, Ini Bocoran Lengkapnya!

Jika kebijakan ini terus berlanjut, kreativitas bisa tersisih dan TikTok dapat kehilangan identitas awalnya sebagai platform hiburan.

Namun bagi kreator, peluang untuk bertahan tetap terbuka selama mampu beradaptasi dengan membuat konten soft commerce yang tidak terlalu menjual secara frontal.

Kreator juga dapat menjadikan TikTok sebagai pintu masuk untuk mengarahkan audiens ke platform lain sambil memperkuat identitas digital mereka.

Pada akhirnya masa depan kreator di TikTok bergantung pada kemampuan menyeimbangkan kreativitas dan kebutuhan pasar yang semakin komersial.

Pertanyaannya kini bukan lagi apakah TikTok berubah, tetapi apakah ekosistem kreator siap menghadapi era baru di mana video tidak hanya menjadi ekspresi diri melainkan juga alat transaksi.

0 Komentar