RADARTASIK.ID – Spekulasi mengenai masa depan Paulo Dybala memasuki fase baru.
Di tengah performanya yang menurun, cedera berulang, serta meningkatnya tekanan dari Argentina, rumor kepindahan La Joya ke Boca Juniors semakin kuat.
Media Argentina bahkan meyakini bahwa langkah konkret sudah diambil oleh pihak keluarga dan perwakilan sang pemain.
Baca Juga:Pencari Bakat AC Milan Amati Langsung Tarik Muharemovic, Baldanzi Siap Tinggalkan AS RomaPrediksi Paul Ince Jelang Inter Milan vs Liverpool: “Tim yang Menguasai Lini Tengah Akan Menang”
Di Roma, Dybala terlihat semakin terpinggirkan dalam proyek pelatih Gian Piero Gasperini. Ia baru mencetak satu gol di Serie A musim ini dan sering absen karena masalah otot.
Dua kekalahan beruntun Giallorossi turut mempertegas minimnya kontribusi sang bintang.
Meskipun demikian, klub tetap memainkannya setiap kali kondisi fisiknya memungkinkan, tanda bahwa kualitasnya masih dihargai di Trigoria.
Namun tekanan dari tanah kelahirannya makin kuat. Beberapa laporan Argentina menyebut sudah ada kontak langsung antara perantara Dybala dan Boca Juniors, klub yang sejak lama menjadi favorit pemain berusia 31 tahun itu.
Yang lebih mengejutkan, dua saudaranya—Gustavo dan Mariano—dikabarkan mulai mencari jalan untuk mengakhiri kontrak Dybala dengan Roma pada Januari, enam bulan lebih cepat dari masa berlakunya yang habis akhir musim.
Dybala saat ini digaji sekitar €8 juta per musim, atau setara Rp138 miliar.
Jika hengkang di Januari, Roma dapat menghemat sekitar €4 juta (sekitar Rp69 miliar) dalam sisa gaji hingga Juni.
Bagi manajemen Giallorossi yang tengah menjaga neraca finansial, peluang melepasnya tanpa biaya transfer tetap memberi keuntungan ekonomi.
Baca Juga:Sacchi Minta Inter dan Napoli Waspadai AC Milan: Ramal Rossoneri di Puncak Klasemen pada Musim SemiInter Bersaing dengan AC Milan Datangkan Kiper Rp343 Miliar Lulusan Akademi Freiburg
Tantangan justru berada di pihak Boca, karena Dybala harus rela memangkas sebagian besar gajinya demi kemungkinan kembali ke Argentina.
Musim ini, dari 10 pertandingan Serie A yang sudah dijalaninya, Dybala hanya lima kali turun sebagai starter.
Ia mengoleksi satu gol dan satu assist, catatan rendah untuk pemain sekelas dirinya.
Selain cedera otot yang terus berulang, perkembangan pesat Matías Soulé ikut membuat peran Dybala semakin mengecil.
Gasperini juga disebut membutuhkan wajah segar di lini serang untuk memberi dinamika baru dalam kreativitas tim.
Kondisi ini membuat rencana perpisahan di akhir musim tampak kian nyata—bahkan menurut rumor, bisa dimajukan ke bulan Januari.
