Kurang Eksposur ke Pemerintah Pusat Bikin Fiskal Kota Tasikmalaya Tertekan

Tekanan fiskal Kota Tasikmalaya disorot akibat minimnya eksposur ke pemerintah pusat. 
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra. rezza rizaldi / radartasik.id
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra menegaskan, pihaknya tidak berpangku tangan menghadapi penurunan fiskal.

Selama dua bulan terakhir, ia mengaku intens bergerak ke sejumlah kementerian untuk memperjuangkan program bagi Kota Tasikmalaya.

“Ini ikhtiar kita. Saya sudah datangi sejumlah instansi, dari Pusat Data Kemiskinan, KKP untuk dukungan ekonomi masyarakat melalui budidaya tematik, hingga pembibitan peternakan di Kementan. Insyaallah kita dapat 20 titik budidaya ayam petelor,” papar Diky, Selasa 9 Desember 2025.

Baca Juga:Gotong Royong Menjawab Kekosongan Negara di Kabupaten Tasikmalaya: Cerita dari Kertaraharja dan PurwarahayuEnam DPC PDI Perjuangan Dilantik Serentak di Kota Tasikmalaya, Garut Menyusul?

Program tersebut, kata dia, menyasar penguatan ekonomi masyarakat miskin, sekaligus mendukung program nasional seperti Koperasi Merah Putih dan MBG.

Selain itu, Diky juga tengah mengupayakan berbagai sumber PAD baru melalui sektor pariwisata dan pemanfaatan aset.

“Kita sudah ajukan kajian ke Perhutanan Provinsi Jabar untuk mengembangkan Gunung Kokosan menjadi Rumah Bambu, destinasi wisata non-APBD. Tahura juga akan kita kejar. Potensinya besar untuk PAD,” terangnya.

Ia menambahkan, Pemkot juga telah menyurati Pemprov terkait pengelolaan sejumlah aset daerah yang selama ini mangkrak.

“Di Jalan HZ Mustofa Padayungan itu ada lahan provinsi yang cukup luas. Bisa jadi venue event. Termasuk Cilembang, kami harap ditata supaya jadi spot kegiatan dan memberi multiplier effect dari kunjungan,” bebernya.

Menurut Diky, salah satu akar persoalan fiskal Kota Tasikmalaya adalah minimnya eksposur daerah di mata pemerintah pusat.

“Informasi dari daerah ke pusat itu harus disampaikan. Bukan untuk mengeluh. Tapi Kota Tasikmalaya ini butuh perhatian, termasuk Priangan Timur,” tambahnya.

Baca Juga:Kasus Perundungan Remaja Perempuan di Kota Tasikmalaya, Empat Terduga Pelaku Resmi Jadi TersangkaKejar-kejaran di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Polisi Amankan Remaja Bersenjata 

Ia menegaskan, sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Priangan Timur (PKWP), Kota Tasikmalaya seharusnya mendapat dukungan lebih besar dari pemerintah pusat.

“Maka misi saya ini Jalan-Jalan Pintar. Saya datangi kementerian satu per satu. Kita jangan menunggu. Kita sampaikan langsung kebutuhan kota,” ucapnya.

Baik DPRD maupun Pemkot sepakat bahwa solusi utama penurunan fiskal adalah memperkuat PAD.

Diky menandaskan, perlunya penggalian PAD baru dari pariwisata, pemanfaatan aset, dan sektor produktif masyarakat.

“Kota Tasikmalaya harus bergerak. Kita harus jemput program pusat sambil membenahi PAD. Insyaallah ini jalan untuk keluar dari tekanan fiskal,” paparnya. (rezza rizaldi / firgiawan)

0 Komentar