RADARTASIK.ID – Banyak pelaku usaha masih menganggap bahwa angka besar dalam penjualan adalah segalanya, padahal di sinilah sering terjadi miskonsepsi besar terkait perbedaan omzet dan profit bisnis yang justru menentukan arah hidup sebuah usaha.
Dilansir dari kanal Link UMKM, persoalan antara omzet dan profit bukan hanya sekadar istilah, tetapi fondasi penting yang memengaruhi kesehatan finansial sebuah bisnis.
Dalam banyak kasus, pelaku UMKM percaya bahwa tingginya omzet otomatis menunjukkan bisnis yang sehat, padahal kenyataannya nilai tersebut tidak mencerminkan keuntungan yang benar-benar masuk ke kantong.
Baca Juga:Vivo V60 Lebih Sangar dari V50, Kamera Zeiss dan Performa 1 Juta Skor Antutu Jadi UnggulanWow! Tiba-tiba Muncul Realme 16 Pro, Punya Kamera 200MP dan Baterai Raksasa, Ini Bocoran Lengkapnya!
Omzet hanyalah angka kotor total penjualan yang belum dikurangi biaya apa pun, sehingga tidak bisa dijadikan ukuran utama dalam pengambilan keputusan bisnis.
Profit justru menjadi indikator vital karena menunjukkan berapa besar pendapatan bersih yang berhasil disisihkan setelah seluruh biaya operasional terpenuhi.
Kesalahan memahami dua istilah ini sering membuat pelaku usaha terjebak dalam ilusi pertumbuhan, sementara beban biaya diam-diam menggerogoti keuangan mereka.
Banyak UMKM yang bangga melihat angka penjualan besar, tetapi tidak menyadari bahwa biaya produksi, operasional, serta gaji karyawan dapat menghabiskan sebagian besar pemasukan.
Pada akhirnya, bisnis tetap terlihat “ramai” tetapi tidak benar-benar menghasilkan keuntungan bersih yang bisa mendorong keberlanjutan usaha.
Untuk memahami kondisi ini, penting mengetahui bagaimana cara menghitung omzet perusahaan yang pada dasarnya adalah penjumlahan seluruh pendapatan tanpa melihat biaya internal.
Omzet ditempatkan di bagian paling atas dalam laporan laba rugi perusahaan karena memang menggambarkan performa penjualan secara umum.
Baca Juga:Lewat Program Link and Match, Kemenperin Dorong IKM Naik Kelas ke Rantai Pasok APMGalaxy S25 FE Ternyata Lebih Gahar dari Dugaan: Upgrade Besar yang Jarang Dibahas!
Berbeda halnya dengan profit yang baru muncul setelah menghitung seluruh pengeluaran, beban, dan biaya produksi dalam periode tertentu.
Profit berada pada baris akhir laporan karena menjadi angka yang menentukan apakah sebuah usaha benar-benar untung atau justru merugi.
Perbedaan manfaat omzet dan profit juga sangat penting untuk dipahami agar pelaku usaha tidak salah membaca kondisi keuangannya.
Omzet berfungsi sebagai gambaran kapasitas penjualan dan menunjukkan seberapa besar aktivitas bisnis berlangsung dalam periode tertentu.
Sementara profit berperan sebagai indikator efektivitas usaha dalam mengelola biaya serta menghasilkan nilai tambah dari operasional bisnisnya.
