TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam upaya mencegah maraknya perilaku negatif di kalangan remaja, SMK Al Khoeriyah Kota Tasikmalaya menerapkan program penguatan pendidikan keagamaan melalui kajian kitab kuning yang dilakukan rutin setiap pagi sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai.
Kepala SMK Al Khoeriyah, Maman SHI, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari strategi sekolah untuk menanamkan karakter dan etika pada siswa.
Melalui pendekatan moral berbasis ajaran keagamaan, siswa dibimbing untuk memahami pentingnya perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:Sharp Perluas Aksi Pengurangan Sampah Plastik Lewat Peresmian Mesin RVM di Plaza IndonesiaJNE Gratiskan Ongkir Bantuan ke Aceh, Sumbar, Sumut dan Sekitarnya, Bergerak Bersama Peduli Bencana
“Anak-anak diberi pemahaman agama, jadi anak-anak diberikan bagaimana memiliki satu karakter dan etika untuk menghindari kekerasan bullying, kekerasan tawuran, narkoba , minuman keras, geng, dan lain sebagainya,” ujar Maman menjelaskan.
Program ini dinilai penting karena relevan dengan kondisi saat ini, di mana remaja sangat mudah terpapar berbagai pengaruh negatif dari lingkungan sekitar maupun media sosial.
Nilai-nilai dari kitab kuning ini diharapkan menjadi benteng bagi siswa agar terhindar dari perilaku menyimpang, seperti kekerasan, perundungan atau bullying, pergaulan bebas, minuman keras, hingga keterlibatan dalam geng motor yang marak di Kota Tasikmalaya.
Selain sebagai sarana pendidikan moral, kegiatan tersebut juga menjadi wadah pembiasaan disiplin dan kebersamaan antar siswa. Rutinitas belajar sebelum jam pelajaran dimulai membuat suasana sekolah lebih kondusif dan fokus.
Di dalam kajian kitab kuning tersebut, para siswa juga diberi pemahaman tentang pentingnya belajar, cara menghargai guru, serta cara berinteraksi yang baik dengan sesama teman.
Lebih jauh, Maman menjelaskan bahwa program ini tidak hanya membahas akhlak, tetapi juga penguatan nilai-nilai keagamaan yang moderat dan toleran.
“Kami punya penguatan nilai-nilai keagamaan dengan sikap keberagamaan yang toleran, moderat, terus nilai-nilai sosial kemanusiaannya, terus kecakapan pelaksanaan beribadah mulai dari cara wudu, salat, dan juga ibadah-ibadah yang lainnya,” ujarnya.
Baca Juga:Telkomsel Pastikan Jaringan Andal di Nataru 2026, Usung Tagline Melayani Sepenuh HatiPertamina Area Kamojang Perkuat Pemberdayaan Perempuan Desa Melalui Geothermal Snack Bersama KWT Mekarsari
Melalui program tersebut, ia berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya menghasilkan siswa berprestasi, tetapi juga memiliki akhlak baik dan mampu menjadi generasi yang berperilaku positif di tengah tantangan sosial yang terus berkembang. (Fitriah Widayanti)
