Sacchi Minta Inter dan Napoli Waspadai AC Milan: Ramal Rossoneri di Puncak Klasemen pada Musim Semi

Arrigo Sacchi
Arrigo Sacchi Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID –Arrigo Sacchi kembali mengirim sinyal kuat ke dua rival utama AC Milan dalam perebutan Scudetto.

Mantan pelatih Rossoneri itu menilai performa Milan yang kian stabil membuat mereka patut diwaspadai oleh Napoli dan Inter, terutama memasuki fase penentuan pada musim semi.

Komentar Sacchi muncul setelah kemenangan dramatis Milan 3-2 atas Torino di Turin.

Baca Juga:Inter Bersaing dengan AC Milan Datangkan Kiper Rp343 Miliar Lulusan Akademi Freiburg Rating Pemain AC Milan saat Tumbangkan Torino 3-2: Pulisic Terbaik, Leao Terburuk

Dalam analisisnya untuk La Gazzetta dello Sport, Sacchi menilai hasil tersebut bukan sekadar tiga poin, tetapi konfirmasi bahwa Rossoneri mulai menunjukkan konsistensi yang selama ini hilang.

“Kemenangan Rossoneri di kandang Torino menegaskan mereka telah menyamai poin tim asuhan Conte dan menunjukkan bahwa Milan harus dianggap serius ketika membuat prediksi perebutan Scudetto,” kata Sacchi.

Menurutnya, absennya kompetisi Eropa dan tersingkirnya Milan dari Coppa Italia justru memberi keuntungan besar.

Tanpa jadwal padat, skuad Massimiliano Allegri bisa menjaga kebugaran dan fokus penuh pada Serie A—sesuatu yang ia yakini akan sangat terasa ketika jadwal semakin berat bagi para pesaing.

“Mereka tidak punya pertandingan internasional, sudah tersingkir dari Coppa Italia, dan sekarang bisa fokus sepenuhnya pada liga… itu bukan detail kecil, melainkan keuntungan bagi Rossoneri,” paparnya.

Sacchi kemudian menyoroti kematangan mental Milan yang terlihat jelas saat melawan Torino.

Meski tampil buruk di 20 menit pertama, kehilangan kontrol, dan kalah dalam duel, Rossoneri mampu bangkit setelah gol Rabiot.

Baca Juga:Chivu Tak Berani Janjikan Inter Bermain dengan Garis Pertahanan Tinggi saat Jamu LiverpoolReal Madrid Akan Pecat Xabi Alonso, Perez Inginkan Zidane atau Klopp sebagai Pengganti

Masuknya Christian Pulisic menjadi titik balik yang memberi energi, kreativitas, dan efektivitas di lini depan, terutama setelah Leao harus keluar karena cedera.

Ia memuji bagaimana Milan di babak kedua mampu menekan Torino hingga bertahan di wilayah sendiri, tanpa memberi kesempatan satu pun untuk melakukan serangan balik.

Meski begitu, Sacchi tetap mencatat beberapa kelemahan yang harus segera diperbaiki, seperti organisasi bertahan ketika menghadapi umpan silang dari sisi sayap serta tempo sirkulasi bola yang kadang terlalu lambat.

Namun secara keseluruhan, Sacchi percaya fondasi permainan Milan kini jauh lebih kokoh.

Para pemain memahami ide permainan, bergerak sebagai satu unit, dan memiliki determinasi tinggi untuk membalikkan keadaan bahkan dalam momen-momen tersulit.

0 Komentar