TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Minat baca masyarakat Kota Tasikmalaya menunjukkan lonjakan signifikan sepanjang 2025 ini.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Kota Tasikmalaya mencatat total kunjungan mencapai 120.870 orang dalam setahun, melonjak tajam dibandingkan 2024 yang hanya 20.741 pengunjung.
Capaian ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah layanan perpustakaan daerah di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Gotong Royong Menjawab Kekosongan Negara di Kabupaten Tasikmalaya: Cerita dari Kertaraharja dan PurwarahayuEnam DPC PDI Perjuangan Dilantik Serentak di Kota Tasikmalaya, Garut Menyusul?
Kepala Bidang Perpustakaan Dispusipda Kota Tasikmalaya, Teguh Purnama, menyebut lonjakan tersebut merupakan hasil dari penguatan program literasi, penambahan koleksi, serta dukungan anggaran yang lebih besar.
“Peningkatan ini bukan terjadi tiba-tiba. Tahun 2025 selain didanai APBD, kami juga mendapat dukungan DAK Nonfisik dari Perpusnas. Jadi ada penambahan anggaran yang cukup signifikan,” kata Teguh, Selasa 9 Desember 2025.
Pada 2024, rata-rata kunjungan perpustakaan hanya sekitar 72 orang per hari.
Namun pada 2025, aktivitas ruang baca meningkat drastis.
Kunjungan rombongan sekolah kembali marak, ditambah berbagai kegiatan literasi yang digelar rutin dan mampu menarik minat masyarakat.
Seiring dengan meningkatnya kunjungan, koleksi perpustakaan pun terus diperkuat.
Hingga akhir 2025, Dispusipda Kota Tasikmalaya memiliki 29.946 judul dengan 55.858 eksemplar koleksi cetak, serta 1.000 judul koleksi digital.
Melalui tambahan anggaran 2025, perpustakaan juga memperoleh buku fisik sebanyak 1.385 judul (2.770 eksemplar), buku elektronik 650 judul, serta buku braille 120 judul.
“Penambahan koleksi ini membuka akses yang lebih luas, termasuk bagi penyandang disabilitas netra. Dukungan anggaran tahun ini luar biasa, baru di 2025 kami mendapat support sebesar ini,” terangnya.
Besarnya dukungan DAK Nonfisik juga memungkinkan perpustakaan menyelenggarakan 11 subkegiatan literasi sepanjang tahun.
Baca Juga:Kasus Perundungan Remaja Perempuan di Kota Tasikmalaya, Empat Terduga Pelaku Resmi Jadi TersangkaKejar-kejaran di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Polisi Amankan Remaja Bersenjata
Kegiatan tersebut antara lain story telling untuk anak usia dini dan TK, lomba story telling tingkat SD, lomba resensi buku untuk siswa SMP dan SMA, hingga bimbingan teknis kepenulisan bagi masyarakat umum.
Salah satu hasilnya, peserta bimtek berhasil menerbitkan buku berjudul Tutur Ti Lembur.
Selain itu, pemilihan Duta Baca serta kunjungan sekolah secara berombongan turut memberi kontribusi besar terhadap peningkatan jumlah pengunjung.
“Di tahun 2026 kami masih mendapat DAK Nonfisik meskipun nilainya lebih kecil. Kegiatan literasi tetap akan kami jalankan karena terbukti efektif menarik masyarakat ke perpustakaan,” beber Teguh.
