Anita tidak bisa menahan kebahagiaannya saat pertama kali melihat rumahnya terang benderang dengan penerangan listrik yang stabil.
Dengan mata berbinar, ia mengungkapkan betapa besar rasa syukur yang ia rasakan atas bantuan ini.
”Kami merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden, Menteri ESDM, dan PLN yang sudah membantu kami,” ungkap Anita dengan penuh rasa syukur.
Baca Juga:Arbi Aditama Juara Asia Road Racing Championship AP 250, Astra Honda Raih Keberhasilan Besar di Buriram5 Tempat Menarik di Pontianak yang Wajib Dikunjungi
Secara nasional, BPBL ditargetkan untuk menjangkau sekitar 215 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia, dengan 4.550 rumah tangga di Papua Barat menjadi sasaran utama.
Program ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan akses listrik di daerah-daerah terpencil yang selama ini kesulitan mendapatkan sambungan listrik.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyampaikan, hingga saat ini masih ada sekitar 5.700 desa dan 4.400 dusun di Indonesia yang belum teraliri listrik.
Oleh karena itu, percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Bahlil juga menekankan, pemerataan akses energi sangat penting untuk meningkatkan roda perekonomian dan menjaga kedaulatan negara.
Menurut dia, kehadiran listrik tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga mendorong kemajuan pendidikan dan teknologi di sekolah-sekolah, yang pada gilirannya akan menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan.
Program BPBL bukan hanya sekadar memberikan akses listrik, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam menciptakan pemerataan pembangunan.
Baca Juga:Tasykil PC Persis Regol Resmi Dilantik, Program Ketahanan Pangan Jadi PrioritasDulu Hidup Mengandalkan Pelita, Kini Warga Kupang NTT Merasakan Terang yang Tak Pernah Mereka Bayangkan
Dengan adanya listrik, warga yang sebelumnya terisolasi kini memiliki peluang yang lebih besar untuk mengembangkan potensi diri, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
Bahlil menegaskan, percepatan elektrifikasi di Papua Barat dijadwalkan selesai pada 2027, sehingga diharapkan seluruh wilayah ini dapat menikmati manfaat energi yang adil dan berkelanjutan.
”Tidak boleh lagi kita biarkan anak-anak kita, masa depan bangsa, tidak merasakan fasilitas yang layak untuk mereka bisa sekolah baik, bisa kesehatan baik, kemudian bisa ekonominya baik,” ungkap Bahlil. (rls)
