“Saya juga kaget dan heran sampai banyak orang yang tidak percaya. Mereka mengira bahwa semua ini settingan saya, sebagai kepala wilayah agar menjadi viral,” kata Usep.
Ia menegaskan, kejadian tersebut murni terjadi apa adanya dan menurutnya merupakan fenomena langka yang mungkin tidak akan terulang kembali.
Usep menjelaskan, tahapan pemilihan dilaksanakan hampir menyerupai pemilu pada umumnya. Penjaringan berlangsung dari 15 hingga 25 November, dilanjutkan seleksi administrasi pada 26 November.
Baca Juga:Endang Juta Sebut Dirinya Tak Masuk Pengurus CV Galunggung MandiriHakim Ungkap Hasil BAP Endang Juta, Dalih Tumpukan Pasir Sisa Reklamasi Terpatahkan
Masa kampanye digelar dari 27 November hingga 5 Desember, kemudian ditutup dengan masa tenang pada 6 Desember. Pemungutan suara dilaksanakan pada 7 Desember 2025 di halaman Masjid DKM Al-Ikhlas, Kampung Neglasari.
“Alhamdulillah antusias warga sangat luar biasa, dari angka DPT 498 yang menggunakan hak pilih ada 336 pemilih,” bebernya.
Hasil akhir menetapkan calon nomor urut 1 sebagai peraih suara terbanyak dengan 118 suara. Di posisi kedua, selisihnya sangat tipis, calon nomor urut 2 memperoleh 115 suara. Sementara calon nomor urut 3 meraih 98 suara, dan sisanya suara tidak sah.
Menurut Usep, pelaksanaan pemilihan Ketua RW tersebut sudah menjadi kebiasaan di wilayahnya dengan tata cara yang menyerupai pemilihan umum, mulai dari pendataan pemilih, penjaringan calon, hingga tahapan kampanye dan pemungutan suara.
Namun kali ini, nama yang sama pada tiga kandidat menjadikan pemilihan Ketua RW 002 Dusun Sinargalih 1 tidak hanya menentukan pemimpin lingkungan, tetapi juga meninggalkan cerita unik yang akan lama diingat warga. (Radika Robi R)
