Pujian serupa datang dari jurnalis Andrea Marinozzi yang menyoroti pendekatan taktis Chivu, terutama dalam hal pressing.
“Inter menjadi tim yang sangat spesial ketika bermain di dalam tekanan. Tapi hal baru yang dibawa Chivu adalah tekanan yang dilakukan dengan jumlah pemain lebih banyak daripada lawan,” ujar Marinozzi.
Marinozzi mencontohkan duel Inter melawan Como dimana Chivu membuat Inter tidak hanya memenangkan duel-duel kecil di tengah, tetapi juga mampu mengubah setiap kemenangan bola menjadi peluang berbahaya.
Baca Juga:Juventus Ditumbangkan Napoli, Legenda Inter Sarankan Spalletti Tinggalkan Warisan TudorTransfer Sensasional Serie A: Ketika Marotta Berhasil Bawa Juventus Curi Higuain dari Napoli
“Melawan Como, ia menekan dengan tiga pemain menghadapi dua pemain lawan, membiarkan satu pemain lebih banyak dari Fabregas berada di wilayah permainannya sendiri. Di sinilah kita melihat masa depan,” tuturnya.
“Ini adalah contoh keberanian ekstrem dari Inter, yang kemudian mengubah perebutan bola itu menjadi tembakan ke gawang, dan sering kali menjadi gol,” pungkasnya.
Dengan pendekatan modern, keberanian mengambil risiko, dan adaptasi cepat terhadap kebutuhan laga, Cristian Chivu kini dianggap sebagai wajah baru pelatih generasi berikutnya di Italia.
Bagi banyak jurnalis dan mantan pemain, Inter di bawah asuhannya bukan sekadar kompetitif, tetapi menjadi contoh bagaimana sepakbola masa depan mulai dimainkan hari ini.
