Jurnalis Italia Takjub dengan Sentuhan Tangan Dingin Chivu di Inter: Ini Masa Depan Sepakbola

Cristian Chivu
Cristian Chivu Foto: Tangkapan layar Instagram@inter
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Performa impresif Inter Milan di bawah Cristian Chivu dalam empat belas laga perdana Serie A musim ini memunculkan banyak pujian, terutama dari para analis dan jurnalis Italia.

Mantan gelandang Juventus Claudio Marchisio, hingga para pengamat tak menyangka Chivu mampu memberikan dampak sebesar ini di awal masa kepemimpinannya.

Mereka takjub Chivu sukses membawa Inter menempel ketat Napoli di puncak klasemen dan tampil sangat baik di Liga Champions.

Baca Juga:Juventus Ditumbangkan Napoli, Legenda Inter Sarankan Spalletti Tinggalkan Warisan TudorTransfer Sensasional Serie A: Ketika Marotta Berhasil Bawa Juventus Curi Higuain dari Napoli

Padahal, perjalanan Chivu menuju kursi pelatih utama Inter pun bukan kisah yang mulus.

Setelah kepergian Simone Inzaghi, manajemen Inter—diwakili oleh Giuseppe Marotta dan Piero Ausilio—sebenarnya lebih dulu mencoba mendatangkan Cesc Fabregas.

Mereka bahkan langsung menghubungi sang pelatih Como itu untuk membujuknya pindah ke Milano. Namun Fabregas menolak dengan keputusan tegas: ia ingin tetap bersama Como.

Gagal merekrut Fabregas, Inter kemudian mengalihkan fokus pada nama yang sudah sangat mengenal lingkungan klub: Cristian Chivu.

Meski rekam jejaknya di level senior minim—baru sempat menangani Parma beberapa bulan setelah membina tim muda Inter—manajemen menilai pemahaman Chivu soal kultur klub dan karakter pemain bakal menjadi investasi tepat.

Keputusan itu kini terbukti jitu: Inter tampil stabil, agresif, dan sangat modern di bawah arahannya.

Dalam studio DAZN, Claudio Marchisio, mantan gelandang Juventus memberikan penilaian jujur mengenai kiprah Chivu di awal musim.

Baca Juga:Legenda AC Milan Sesali Vasilije Adzic Tak Mau Dengarkan Sarannya untuk Tinggalkan JuventusSiapa Jean-Philippe Mateta, Striker Bertinggi 192 cm yang Jadi Incaran AC Milan

“Benar, Chivu tahu betul lingkungan Inter. Tapi ia tidak punya banyak pengalaman, jadi tidak mudah tampil sebagus ini. Saya sendiri tidak menyangka dampaknya akan sekuat ini, apalagi ia datang setelah era penting bersama Simone Inzaghi,” katanya.

Menurutnya, Inter versi Chivu memiliki identitas jelas: pressing tinggi dan keberanian mengambil risiko.

“Tim ini sangat agresif menekan, tapi untuk bisa bermain seperti itu, Anda juga perlu kualitas pemain yang baik—dan Chivu punya itu. Kita sering melihat pelatih mencoba hal-hal baru, tetapi gagal karena skuadnya tidak mendukung. Chivu tidak menghadapi masalah itu,” lanjutnya.

0 Komentar