DPRD Pangandaran Dukung Wacana Pembangunan Jalan Tunggilis-Ciparakan

Jalan Tunggilis-Ciparakan pangandaran
Jalan pesisir merupakan jalan alternatif menuju Pantai Pangandaran. (Deni Nurdiansah/radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Rencana pembangunan Jalur Tunggilis – Ciparakan oleh Pemkab Pangandaran mendapat respons positif. Jalur itu dinilai bisa menjadi salah satu alternatif menuju Objek Wisata Pangandaran.

Menurut Ketua DPRD Pangandaran Adep Noordin, akses itu bisa mengurai kepadatan kendaraan jika jalur utama atau Jalan Nasional Pangandaran – Banjar mengalami kemacetan saat libur panjang.

“Jalan milik kabupaten ini ter-connecting dari berbagai wilayah desa, seperti dari Desa Ciganjeng, Bojongsari hingga Desa Tunggilis,” katanya, Senin (8/12/2025). Namun, jika dijadikan jalur alternatif, kualitas jalannya masih terbilang sempit.

Baca Juga:Endang Juta Sebut Dirinya Tak Masuk Pengurus CV Galunggung MandiriHakim Ungkap Hasil BAP Endang Juta, Dalih Tumpukan Pasir Sisa Reklamasi Terpatahkan

Wacananya, ruas jalur tersebut akan dilakukan pelebaran supaya bisa dilalui kendaraan roda empat di dua arah. Hal itu akan mempermudah akses masyarakat apalagi dengan rencana pembangunan jalan tol yang menembus ke wilayah Jawa Tengah.

“Tentunya kunjungan wisatawan akan lebih meningkat,” ujarnya.

Dengan jalan alternatif ini, wisatawan bisa memilih jalur tersebut tanpa harus berdesakan di jalur utama ketika musim liburan. Walaupun baru sekadar wacana.

Sementara itu, terkait wacana pelebaran, ia mengingatkan bahwa di setiap ruas jalan, termasuk jalan kabupaten ada istilah DMJ (daerah milik jalan).

“Terkadang masyarakat kurang memahami istilah tersebut. Hal ini sering menjadi kendala di kalangan masyarakat yang meminta ganti rugi ketika pemerintah akan membangun jalan,” ujarnya.

Namun ia berharap, masyarakat dan pemerintah bisa sejalan untuk memajukan daerah Pangandaran. Sebab, jika dijadikan jalan alternatif, tentunya akan berdampak besar terhadap perputaran ekonomi di masyarakat.

“Dengan jalan di perbesar otomatis nilai tanahnya pun akan meningkat. Tapi terlepas mau atau tidaknya, itu tergantung masyarakat,” ucapnya. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar