Program MBG Tekan Stunting di Kota Tasikmalaya, 77 SPPG dan Ahli Gizi Dikumpulkan BGN

Program Makan Bergizi Gratis tekan stunting Kota Tasikmalaya
Para kepala SPPG dan ahli gizi se-Kota Tasikmalaya mengikuti penguatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Hotel Harmoni, Sabtu 6 Desember 2025. rezza rizaldi / radartasik.id
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Badan Gizi Nasional (BGN) mengumpulkan 77 kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan 77 ahli gizi se-Kota Tasikmalaya dalam penguatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Hotel Harmoni, Sabtu 6 Desember 2025.

Program ini diarahkan untuk membantu percepatan penurunan stunting di Kota Tasikmalaya.

Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN, Brigjen (Purn) Suardi Samiran S.Sos., M.M menilai kinerja SPPG di Kota Tasikmalaya secara umum sudah berjalan cukup baik, meski masih perlu ditingkatkan agar hasilnya lebih maksimal.

Baca Juga:Cuaca Ekstrem Mengintai Tasikmalaya, Polisi Siap SiagaHeboh di Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya! Pria Bojonggambir Ditemukan Tak Bernyawa 

“Secara umum sudah baik, tetapi tetap perlu ditingkatkan. Jangan merasa cukup dengan apa yang sudah dilakukan, karena target kita menekan stunting secara signifikan,” ujar Suardi kepada radartasik.id.

Ia menjelaskan, menu MBG yang diproduksi SPPG harus mengedepankan kearifan lokal, namun tetap memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Ragam menu diperbolehkan selama memenuhi standar gizi dan menghindari bahan pangan impor yang tidak sesuai kebutuhan lokal.

“Menu disesuaikan dengan kearifan lokal Kota Tasikmalaya, tapi yang paling penting memenuhi standar kecukupan gizi. Boleh beragam, tetapi harus sesuai ketentuan,” terangnya.

Suardi menegaskan, upaya penurunan stunting ditargetkan minimal mampu menurunkan prevalensi hingga 30 persen.

Menurutnya, intervensi harus dilakukan sesingkat mungkin, mengingat periode krusial stunting berada pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sejak ibu hamil hingga anak usia balita.

“Stunting ini dimulai dari ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita di 1.000 hari pertama kehidupan. Kalau di masa ini bisa ditekan dengan makanan bergizi, tablet tambah darah, MPASI yang baik, serta edukasi pola hidup sehat, hasilnya akan jauh lebih kuat,” bebernya.

Berdasarkan data nasional, prevalensi stunting Indonesia berada di angka 19,8 persen.

Baca Juga:Atlet Pertina Kota Tasikmalaya yang Boyong Medali Kejurnas Diapresiasi Kapolres AingPenerbangan Komersil di Kota Tasikmalaya Masih Terkendala Tarif, Tapi Ada Peluang Beroperasi Lagi

Untuk Kota Tasikmalaya, Suardi menyebut kinerja SPPG dinilai cukup baik dan menunjukkan progres positif.

“Mereka bekerja sangat baik walaupun prosesnya bertahap. Tidak mungkin baru berjalan langsung sempurna, tetapi arahnya sudah benar,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kota Tasikmalaya, Imin Muhaemin, mengungkapkan angka stunting di wilayahnya mengalami sedikit kenaikan, dari 10,85 persen menjadi 12,61 persen berdasarkan evaluasi terbaru.

0 Komentar