Beberapa nama disebut tampil di bawah ekspektasi. Koni De Winter dianggap mengecewakan, Samuele Ricci dinilai hambar, dan Christopher Nkunku yang masuk sebagai pemain pengganti disebut “hampir tidak terlihat di lapangan”.
Sementara itu, Ardon Jashari, yang baru kembali bermain setelah absen 103 hari, tampil terlalu standar meski sempat memberikan umpan cerdas kepada Estupinan dalam salah satu peluang terbaik Milan.
Tak hanya lini tengah dan strategi, Longoni juga menyoroti kegagalan Rafael Leao dalam memanfaatkan peluang emas yang bisa mengubah jalannya pertandingan.
Menurutnya, peluang itu seharusnya bisa dikonversi seorang penyerang kelas atas.
Baca Juga:Siapa Gabri Valero? Pemain yang Disebut Marcelo sebagai “Lamine Yamal”-nya Real Madrid,Media Italia: Fabregas Menolak Jadi Pelatih Inter Karena Barcelona dan Manchester City
“Saya masih percaya ia sedang dalam perjalanan menjadi nomor 9 modern, tetapi jalannya masih sangat panjang,” tegas Longoni.
Kekalahan di Coppa Italia ini menjadi alarm bagi Milan yang membutuhkan stabilitas dan kedalaman skuad yang mumpuni jika ingin bersaing di Serie A.
Kritik Longoni menjadi cerminan kegelisahan banyak pihak yang menilai Milan belum memiliki kualitas para pemain pelapis yang setara dengan pemain inti.
