Arsitekturnya sangat menarik karena seluruh bangunan menggunakan kayu khas Melayu yang membuat suasana terasa lebih hangat dan autentik.
Di dalam keraton, Anda akan menemukan koleksi benda-benda peninggalan kerajaan, seperti mahkota, tombak, hingga dokumen bersejarah.
Pengalaman menyusuri setiap sudut Keraton Kadriyah akan membawa Anda lebih dekat dengan kisah perkembangan Pontianak dari masa ke masa.
Baca Juga:Tasykil PC Persis Regol Resmi Dilantik, Program Ketahanan Pangan Jadi PrioritasDulu Hidup Mengandalkan Pelita, Kini Warga Kupang NTT Merasakan Terang yang Tak Pernah Mereka Bayangkan
Tempat ini juga cocok untuk mengabadikan momen dengan latar ornamen tradisional yang khas.
Masjid Jami’ Sultan Abdurrahman
Masjid Jami’ Sultan Abdurrahman adalah masjid tertua yang masih berdiri di Pontianak.
Lokasinya yang dekat dengan Sungai Kapuas membuat suasana sekitar terasa tenang dan sejuk.
Masjid ini juga tetap digunakan hingga hari ini, sehingga Anda bisa menyaksikan langsung aktivitas ibadah masyarakat sekitar.
Yang membuat masjid ini istimewa, seluruh bangunannya menggunakan kayu ulin, salah satu jenis kayu yang sangat kuat dan tahan lama.
Sentuhan arsitektur klasik terlihat di setiap sudut masjid, menambah nuansa historis yang unik.
Tempat ini tidak hanya menjadi pusat aktivitas religius, tapi juga bukti kekayaan warisan arsitektur Melayu.
Baca Juga:5 Hal yang Harus Anda Tahu Sebelum Apply Kartu KreditTransformasi Pembelajaran Agama: Mahasiswa UIN Cirebon Terapkan Teknologi Digital di Madrasah Tasikmalaya
Sungai Kapuas
Sungai Kapuas dikenal sebagai sungai terpanjang di Indonesia dan jadi bagian penting kehidupan di Pontianak.
Anda bisa menikmati wisata perahu sembari melihat pemandangan kota dari sisi yang berbeda.
Saat sore menjelang, suasana di sekitar sungai jadi makin ramai karena banyak warga dan wisatawan berkumpul menikmati matahari terbenam.
Perjalanan di atas sungai memberikan perspektif baru tentang bagaimana masyarakat Pontianak menjalani aktivitas harian.
Anda juga bisa mencicipi makanan khas di tepian sungai atau sekadar bersantai sembari menikmati panorama air yang memantulkan cahaya senja.
Kampung Cap Gomeh
Bagi pecinta kuliner dan budaya Tionghoa, Kampung Cap Gomeh wajib masuk dalam daftar.
Kawasan Pecinan ini selalu hidup, terutama di masa Imlek dan Cap Go Meh, saat jalanan dipenuhi lampion serta rangkaian pertunjukan tradisional.
Anda bisa berkeliling sambil mencoba aneka makanan khas yang jarang ditemukan di tempat lain.
Selain makanan, suasana dan arsitektur di Kampung Cap Gomeh sangat fotogenik.
