Keputusan ini membawa cerita menarik, karena laga akhir pekan ini akan mempertemukan dua pelatih dengan statistik penguasaan bola terbaik di Serie A.
Inter mencatat 61,08% penguasaan bola, sementara Como berada tepat di bawahnya dengan 60,46%.
Dari sisi taktik, Chivu mengandalkan formasi bertahan dengan tiga bek, sedangkan Fabregas menggunakan empat bek dengan pendekatan progresif.
Baca Juga:Daniel Maldini Berpeluang Tinggalkan Atalanta, PSG Incar Bek Nigeria Senilai Rp124 MiliarLuca Cilli: AC Milan Sudah Hubungi Agen Jay Idzes
Namun, keunggulan terbesar Fabregas musim ini ada pada sektor pertahanan. Como menjadi tim dengan pertahanan terbaik Serie A, hanya kebobolan 7 gol dari 13 laga, jauh lebih baik dibanding Inter yang kemasukan 13 gol.
Meski begitu, Nerazzurri tetap unggul dalam produktivitas dengan 28 gol, menjadikan mereka tim tersubur di liga.
Masih menurut Corriere della Sera, masa depan Fabregas tampaknya tidak akan berlanjut di Italia apabila ia meninggalkan Como suatu hari nanti.
Media tersebut menyebutkan bahwa satu-satunya klub yang bisa membuat Fabregas mempertimbangkan karier di luar Como adalah Barcelona atau Manchester City.
Tidak seperti Inter, kedua klub tersebut memilki filosofi sepak bola yang sangat ia kagumi dan sesuai dengan identitas bermainnya.
