Dulu Hidup Mengandalkan Pelita, Kini Warga Kupang NTT Merasakan Terang yang Tak Pernah Mereka Bayangkan

Kupang
Sarasire warga Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, saat menenun kain tradisional di rumahnya beberapa waktu lalu. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

Dalam keterangan tertulis Kementerian ESDM pada Jumat (05/12/2025), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa BPBL adalah wujud keberpihakan negara terhadap masyarakat paling membutuhkan, terutama mereka yang sebenarnya telah berada di jaringan listrik PLN namun tidak mampu membayar biaya pemasangan baru.

Ia menjelaskan, ada banyak warga yang sudah berada dalam jangkauan jaringan listrik, tetapi kesulitan mendapatkan sambungan karena faktor biaya.

Melalui BPBL, pemerintah menutup celah tersebut, dan seluruh proses dipastikan tanpa pungutan sepeser pun.

Baca Juga:5 Hal yang Harus Anda Tahu Sebelum Apply Kartu KreditTransformasi Pembelajaran Agama: Mahasiswa UIN Cirebon Terapkan Teknologi Digital di Madrasah Tasikmalaya

Bahlil juga sempat menyinggung masa mudanya sebagai kernet angkot di Fakfak, Papua Barat.

Ia menceritakan, ia memahami betul bagaimana rasanya hidup dengan listrik yang tidak stabil, dan karena itu ia menekankan pentingnya memastikan generasi saat ini tumbuh dalam kondisi yang lebih baik.

Baginya, listrik bukan lagi sebuah kemewahan, melainkan kebutuhan dasar yang menentukan masa depan banyak keluarga.

Ia menambahkan, tidak boleh ada lagi anak-anak yang tumbuh dalam kondisi keterbatasan energi seperti masa lalu.

Program BPBL bukan sekadar menghadirkan terang di malam hari, tetapi juga membuka kesempatan baru bagi masyarakat.

Rumah tangga menjadi lebih aman, usaha rumahan dapat berkembang, dan anak-anak mendapat ruang belajar yang layak.

Pemerintah juga menegaskan, seluruh proses program ini sepenuhnya gratis.

Jika ada warga menemukan praktik pungutan liar, laporan dapat disampaikan melalui Contact Center ESDM 136 agar bantuan benar-benar sampai kepada yang berhak.

Baca Juga:Jangan Asal Mengemudi: Kenali Pentingnya Escape Route untuk Selamat di JalanUpaya Lestarikan Owa Jawa: Yayasan AHM dan Masyarakat Pekalongan Bentuk Koridor Kehidupan untuk Satwa Endemik

Kisah Sarasire, Erens Taneo, dan banyak warga lainnya menjadi bukti bahwa cahaya yang datang dari sambungan listrik gratis bukan hanya mengusir gelap, tetapi juga menyalakan harapan akan masa depan yang lebih cerah. (rls)

0 Komentar