Ia tumbuh di akademi Chievo Verona dan dianggap sebagai salah satu talenta paling menjanjikan generasinya.
Namun semuanya berubah ketika Chievo bangkrut pada akhir musim 2020/2021. Dalam situasi serba tidak pasti itu, Inter bergerak cepat untuk mengamankan jasanya.
Kedatangan Bovo ke Appiano Gentile juga dipengaruhi hubungan panjang antara Roberto Samaden—arsitek utama sektor muda Inter—dengan Andrea Catellani yang saat itu menangani pembinaan di Verona.
Dari sanalah perjalanan baru Bovo dimulai.
Baca Juga:Agen Pastikan Gimenez Tak Akan Tinggalkan AC Milan: Saya Sudah Menelpon KlubAC Milan Ingin Bawa Pulang Thiago Silva, Napoli Incar Bintang AS Roma
Selama bersama tim muda Inter, Bovo berkali-kali berada di garis akhir namun gagal meraih gelar.
Ia kalah di dua final Scudetto pada level U-17 dan U-18. Namun penantian panjang itu akhirnya terbayar pada musim lalu.
Bersama Inter Primavera, Bovo tampil sebagai salah satu tokoh kunci dalam kemenangan 3-0 atas Fiorentina di final—bahkan ia mencetak gol pembuka.
Kemenangan itu menjadi pengesahan statusnya sebagai motor lini tengah generasi baru Inter.
Musim Ini: U-23, Cedera, dan Debut yang Layak Ditunggu
Mengikuti pramusim bersama tim utama, musim ini Bovo ditempatkan di skuad U-23 asuhan Stefano Vecchi dan tampil dalam 12 pertandingan di Serie C dan Coppa Italia Serie C.
Sayangnya, cedera pergelangan kaki membuatnya absen cukup lama pada akhir Oktober hingga awal November. Meski begitu, Chivu tetap memantaunya dengan saksama.
Dan ketika malam Coppa Italia tiba, kesempatan itu datang juga. Bovo masuk, menginjak rumput San Siro, dan resmi mengawali karier profesionalnya bersama Inter.
Baca Juga:Juventus Incar Pemain Serie C, Arsenal Gaet Pemain Kembar Asal EkuadorJurnalis Italia: Spalletti Harus Kalahkan Conte untuk Menyenangkan Penggemar Juventus
Meski “baru” level Coppa Italia, bagi seorang pemain muda dengan darah Nerazzurri yang mengalir kuat, inilah awal dari sebuah perjalanan panjang yang menjanjikan.
