jalur Formal Buntu, Warga Tamansari Kota Tasikmalaya ini Berharap Bantuan Kapolres Aing

warga Tamansari Kota Tasikmalaya butuh bantuan perbaikan rumah
Iin (46), warga Kampung Sinargalih, Kelurahan Tamansari, Kota Tasikmalaya, saat menjelaskan kondisi rumahnya yang nyaris roboh dan tidak lagi layak huni. ayu sabrina / radar tasikmalaya
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Rumah panggung milik Iin (46), warga Kampung Sinargalih, Kelurahan Tamansari, Kota Tasikmalaya, nyaris roboh dan tidak lagi layak huni.

Sejak sebagian bangunan runtuh pada 2023, kondisinya terus memburuk tanpa perbaikan struktural.

Atap rumah hanya ditutup terpal, papan dinding terlepas, dan sebagian rangka kian rapuh tergerus cuaca.

Baca Juga:Hujan Deras Picu Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Tasikmalaya, BPBD Imbau Warga WaspadaKampung Pramuka Pertama di Kota Tasikmalaya Resmi Berdiri, Babakan Erwan yang Perdana

Karena membahayakan, Iin terpaksa menumpang tidur di rumah anaknya yang berada tak jauh dari lokasi.

Iin, seorang janda yang bekerja sebagai buruh jahit rumahan, mengaku tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk memperbaiki rumahnya.

“Untuk makan sehari-hari saja sudah pas. Bukan tidak mau memperbaiki, tapi saya memang tidak sanggup,” ujarnya.

Tahun lalu, rumah Iin sempat mendapat penanganan awal berupa terpal, kasur, selimut, dan sembako.

Namun setelah itu, tidak ada tindak lanjut perbaikan. Laporan ulang ke kelurahan dan dinas terkait juga tidak menghasilkan keputusan apa pun.

Program rutilahu 2025 sudah tertutup, sementara peluang bantuan baru diperkirakan muncul pada anggaran 2026, itu pun tanpa kepastian.

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) menyatakan rumah Iin tidak memenuhi syarat karena aturan swadaya.

Baca Juga:Ada Suara Bergemuruh! Area Ponpes di Kota Tasikmalaya Tergerus Longsor, Tiga Rumah Warga TerdampakAtletik Kota Tasikmalaya Bisa Berbicara Prestasi di BK Porprov 2025

Warga penerima bantuan diwajibkan menyiapkan dana pendamping, sesuatu yang tidak mampu ia penuhi.

Dari Baznas, anggaran rutilahu disebutkan sudah habis. Sementara Dinas Sosial baru menempatkan laporan Iin sebagai bahan tindak lanjut.

Buntunya jalur formal membuat Iin menggantungkan harapan pada sosok Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh. Faruk Rozi, atau yang dikenal sebagian warga sebagai Kapolres Aing.

Dari cerita warga sekitar, Kapolres kerap turun langsung membantu masyarakat kurang mampu, mulai dari membangun kembali rumah tidak layak huni hingga memberi bantuan pangan untuk keluarga yang kesulitan.

Mendengar kisah itu, Iin berharap keadaan rumahnya bisa mendapat perhatian.

“Kalau Bapak Kapolres memang sering bantu orang susah seperti yang saya dengar, saya cuma berharap beliau bisa lihat keadaan rumah saya. Saya hanya ingin rumah ini bisa ditempati lagi,” ucapnya.

Bagi Iin, kehadiran Kapolres yang dikenal responsif terhadap warga miskin menjadi harapan terakhir di tengah lambatnya proses pengajuan bantuan resmi.Ia tidak menuntut rumah baru atau fasilitas khusus, hanya ingin tempat tinggal yang aman setelah lebih dari satu tahun hidup menumpang.

0 Komentar