RADARTASIK.ID – AS Roma wajib bangkit dan memetik tiga poin penuh saat melawat ke kandang Cagliari pekan depan.
Setelah takluk di kandang dari Napoli, tim asuhan Gian Piero Gasperini kembali beraksi pada laga tandang ke markas Cagliari di Unipol Domus, Minggu (7/12) pukul 21.00 WIB.
Targetnya jelas, kembali meraih kemenangan agar tetap berada di jalur persaingan papan atas.
Baca Juga:Cassano Larang Kritik Kapten Inter Milan dan Tuding AC Milan Tak Layak Berada di Puncak KlasemenAC Milan Belum Putuskan Rekrut Sergio Ramos, Bek Hajduk Split Jadi Rebutan Inter dan Liverpool
Namun untuk itu, Roma harus menemukan kembali keseimbangan antara soliditas pertahanan dan kreativitas menyerang, dua aspek yang belum selalu berjalan bersamaan musim ini.
Disisi lain, Cagliari yang sedang kesulitan justru tidak bisa diremehkan.
Tim Sardinia itu belum merasakan kemenangan sejak 19 September, hanya meraih empat poin dalam sembilan pertandingan terakhir.
Situasi ini yang membuat mereka berbahaya, tim sedang berjuang, bermain tanpa beban, dan siap memanfaatkan setiap kelengahan lawan.
Menurut laporan RomaNews, Gasperini bakal mempertahankan struktur yang sama seperti melawan Napoli, khususnya dari lini tengah ke bawah, yakni formasi 3-4-2-1.
Sistem ini membuat Roma menjadi salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Serie A dan baru kebobolan 6 gol dalam 12 laga.
Sayangnya, meski memilki lini belakang yang kokoh, produksi gol mereka tertinggal dibanding para rival utama seperti Milan, Napoli, dan Inter.
Untuk mengatasinya, Gaspeini diperkirakan akan memilih memainkan Dybala sebagai false nine menggantikan Ferguson untuk menemani dua gelandang serang, Soulé dan Pellegrini
Baca Juga:Siapa Alex Toth? Gelandang Muda Berbakat Incaran Juventus Senilai Rp172 MiliarPio Esposito Tak Menyangka Raih Golden Boy Italia: “Aku Merasa Terhormat Dibandingkan dengan Vieri”
Formasi ini diharapkan bisa membuat Roma lebih cair saat menguasai bola dimana Soulé dapat bergerak melebar ke arah kanan untuk mencari ruang melakukan duel satu lawan satu.
Sedangkan Pellegrini akan bertindak sebagai penghubung, mengisi ruang di antara lini tengah dan serangan, serta melakukan kombinasi cepat dengan Dybala.
Dybala berperan sebagai false nine, lebih sering turun menjemput bola dan membuka ruang bagi rekan-rekannya untuk membongkar pertahanan Cagliari.
Taktik ini adalah pola yang identik dengan pendekatan Gasperini: blok pertahanan rapat, kepadatan tinggi di area bola, dan ketergantungan pada kualitas individu untuk menciptakan peluang.
