Komitmen Turunkan Kasus Stunting, Dinsos P2KBP3A Kabupaten Tasikmalaya Perkuat Sinergi melalui Rapat Evaluasi

Kasus Stunting Kabupaten Tasikmalaya
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menggelar Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting, Penanggulangan Kemiskinan serta Bimbingan Teknis Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) beberapa waktu lalu. (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya menggelar Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting, Penanggulangan Kemiskinan, serta Bimbingan Teknis Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Gedung Olahraga SMPN 1 Sukaraja, Selasa (25/11/2025).

Rapat ini dihadiri Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayyubi, para kepala dinas, Forkopimcam wilayah 3, kepala desa, serta kader PKK sebagai bagian dari penguatan komitmen lintas sektor.

Dalam paparannya, Asep Sopari menegaskan bahwa stunting tetap menjadi perhatian utama pemerintah daerah meski jumlah kasus sudah turun. Ia menekankan bahwa setiap kasus harus ditangani tanpa memandang persentase.

Baca Juga:GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Kuatkan Kader, Gelar Konsolidasi Organisasi di Enam ZonaAnggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Aldira Yusup Soroti Penutupan Tambang Emas: WPR Belum Dirasakan Rakyat!

“Semua orang memiliki hak yang sama untuk diobati atau ditanggulangi, sehingga tidak melihat persentase. Satu orang juga harus tetap diurus, maka baik itu 5%, 10% sama saja ada kasus stunting yang harus ditangani,” ujarnya.

Selain stunting, penanggulangan kemiskinan juga menjadi fokus yang membutuhkan kolaborasi kuat antarperangkat daerah agar hasil pembangunan dapat dirasakan lebih merata oleh masyarakat.

Kepala Dinsos P2KBP3A, Opan Sopian SPd MPd MSi mengapresiasi kerja bersama seluruh pihak sehingga angka stunting Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan tren penurunan pada tahun ini.

“Saya berharap target penurunan stunting dapat tercapai lebih optimal melalui penguatan program intervensi dan kolaborasi lintas sektor,” ucapnya.

Opan menjelaskan bahwa pihaknya bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tengah melakukan evaluasi langsung di lapangan untuk menilai efektivitas program selama tahun 2025. TPPS desa dan kecamatan turut dihadirkan untuk memotret capaian riil di lapangan.

Opan menyebutkan capaian tahun 2024 berada di angka 17,1 persen, dan tahun ini pemerintah menargetkan penurunan hingga 14 persen. Meski demikian, ia menegaskan bahwa penurunan tetap diupayakan semaksimal mungkin menjelang akhir tahun.

Berbagai langkah intervensi terus dilakukan, mulai dari sosialisasi, komunikasi, hingga penanganan langsung di titik-titik risiko stunting. Salah satu upayanya adalah pengawalan program pembelian pil tambah darah bagi remaja di wilayah 3/Sukaraja, edukasi kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui, serta pemeriksaan kesehatan balita.

Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Salurkan 2.500 kWh Listrik Gratis untuk Warga Kurang Mampu di TasikmalayaAnggota DPRD Jabar Arip Rachman Lakukan Pengawasan Pemerintahan dengan Temu Warga: Pajak Kembali untuk Rakyat

“Kita akan terus roadshow dengan kegiatan yang sama di beberapa wilayah,” tandasnya.

0 Komentar