GARUT, RADARTASIK.ID – Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terkait hari tanpa kendaraan pribadi bagi aparatur sipil negara (ASN) mendapat respons positif dari Organisasi Angkutan Darat (Organda). Namun sebagian besar angkutan umum di Garut butuh peremajaan supaya betah digunakan ASN.
Ketua Organda Kabupaten Garut Yudi Nurcahyadi menyambut baik langkah dari Pemkab Garut tersebut. Manurutnya hal itu bisa memberikan dampak positif bagi keberlangsungan transportasi umum di kota dodol itu.
“Kami DPC Organda Kabupaten Garut menanggapi positif lah imbauan yang dilaksanakan oleh Pemkab Garut,” ucap Ketua Organda Kabupaten Garut Yudi Nurcahyadi, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga:Dishub Tersesat, Perwalkot Bermasalah jadi Kecurigaan Retribusi ParkirCacat Aturan! Perwalkot Parkir Cantumkan Tarif untuk Jalan Nasional di Kota Tasikmalaya
Terlebih ada dua hari yakni Senin dan Jumat ASN Pemkab Garut tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi. Namun, kata Yudi, itu hanya bersifat imbauan. “Tapi ya, yang namanya imbauan, tidak ada sanksi,” katanya.
Kata dia, butuh kepekaan sendiri dari para ASN untuk menjaga lingkungan dari dampak emisi yang dihasilkan kendaraan pribadi.
“Tetapi kami pada prinsipnya menanggapi positif. Mudah-mudahan ASN di Pemkab Garut dapat mengidahkannya, sehingga berdampak positif pada dunia angkutan umum, khususnya angkutan kota,” katanya.
Hanya saja, dia menyebut Pemkab Garut perlu melihat kondisi angkutan umum di Kabupaten Garut. Dari 1.897 angkutan, 60 persen di antaranya membutuhkan peremajaan.
“Saya sering sampaikan bahwa sekitar 60 persen itu harus diremajakan. Tapi ketidakberdayaan kami di sektor trnasportasi untuk melakukan peremajaan dikarenakan beban cicilan yang tinggi,” katanya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Garut bisa memberikan bantun kredit usaha rakyat (KUR) bagi pengusaha/sopir angkutan umum untuk melakukan peremajaan.
“Harapannya pemerintah bisa memberikan dana KUR untuk revitalisasi angkutan umum di Garut, sehingga angkutan umumnya layak dan enak digunakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (agi sugiana)
