“Satu-satunya hal nyata yang bisa saya bilang tentang Milan adalah mereka nomor satu. Layak? Tidak. Bermain bagus? Tidak,” kecamnya.
“Mereka dapat 4–5 poin tambahan hanya karena penjaga gawang. Kalau bukan karena penyelamatan Maignan, kita lihat bagaimana hasilnya,” cetusnya.
Cassano bahkan memperkirakan Rossoneri akan menghadapi masa sulit.
“Akan ada masa-masa gelap, saya ingin lihat bagaimana mereka menghadapi itu. Nanti dia (pelatih) akan mengandalkan teman-teman wartawannya untuk membahas masalah kedalaman skuad,” bebernya.
Baca Juga:AC Milan Belum Putuskan Rekrut Sergio Ramos, Bek Hajduk Split Jadi Rebutan Inter dan LiverpoolSiapa Alex Toth? Gelandang Muda Berbakat Incaran Juventus Senilai Rp172 Miliar
Ia bahkan menyamakan situasi Milan dengan apa yang terjadi pada José Mourinho di masa lalu.
“Saya dulu bilang Mourinho sudah habis dan akan dilupakan, dan itu terjadi. Hal yang sama akan terjadi pada Allegri,” ucapnya.
Cassano juga mengkritik keras pendekatan taktik Milan musim ini, yang menurutnya jauh dari identitas klub.
“Tidak bisa saya bayangkan tahun 2025 Milan—klub yang paling menghibur di Italia—main sepak bola seperti itu. Waktu saya di stadion bersama anak-anak saya, mereka main 5-4-1, 6-3-1. Apa itu? Saya malu melihatnya,” tutur Cassano.
Namun, ia mengakui kemampuan individu Luka Modric dan menilai sistem Milan membuat beberapa pemain tampak lebih baik dari kualitas sebenarnya.
“Di depan Modric saya angkat topi. Tapi sekarang dia jadi gelandang pengangkut air terbaik di Serie A. Pavlovic dan Tomori terlihat bagus karena mereka menaruh semua pemain di depan penjaga gawang,” pungkasnya.
