TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Tasikmalaya pada Selasa 2 Desember 2025 sore kembali memicu bencana alam.
Rabu 3 Desembet 2025 pagi sekitar pukul 06.10, bagian area Pondok Pesantren Ma’had Al Muzanni, Tajur, Kecamatan Indihiang, mengalami longsor.
Material longsor menimpa area lantai kamar mandi santri, pagar pondok, serta merusak Tembok Penahan Tebing (TPT) di tiga rumah warga yang berada di bawahnya.
Baca Juga:Atletik Kota Tasikmalaya Bisa Berbicara Prestasi di BK Porprov 2025Petunjuk Resmi Kereta Api Kilat Pajajaran Belum Turun ke Kota Tasikmalaya
Tebing yang ambruk di area pesantren memiliki tinggi sekitar 10 meter dan panjang lebih dari 30 meter.
Longsoran dipicu debit air Sungai Ciloseh yang meningkat sehingga menggerus TPT di titik tersebut.
Pimpinan Pondok Pesantren Ma’had Al Muzanni, KH TB Miftah Fauzi, membenarkan insiden tersebut.
Ia menuturkan saat kejadian dirinya tengah berada di dalam rumah dan tiba-tiba mendengar suara gemuruh.
“Jam 06.10 kejadiannya. Tadi dua kali longsornya. Saya kira suara air deras, ternyata santri teriak ada longsor,” ujarnya.
Ia mengungkapkan tanah di area itu sebelumnya sudah beberapa tahun terus tergerus air sungai.
Sebelum longsor tadi pagi, tanah pesantren itu memiliki panjang 15 meter ke area sungai dan ditanami pohon bambu. Karena kala itu aliran air masih kecil.
Baca Juga:Pengisian Jabatan Eselon II yang Kosong di Pemkot Tasikmalaya Dikebut Jelang Akhir TahunPendaftaran PPG untuk Tasikmalaya dan Sekitarnya Masih Dibuka hingga 19 Desember ini
Bangunan yang terdampak dalam longsor kali ini merupakan fasilitas kamar mandi santri dan berada berdekatan dengan tiga rumah warga.
“Kalau memang harus dibongkar bangunan yang ada, kita siap bongkar. Semua santri dan warga sudah diungsikan ke pondok. Tadi juga sudah disantuni oleh Pak Kapolres,” terangnya.
KH Miftah berharap penanganan segera dilakukan pihak terkait karena dikhawatirkan longsor semakin meluas.
“Pihak Kodim, kepolisian, BPBD dan dinas terkait sudah meninjau. BBWS Citanduy sudah datang. Mudah-mudahan segera dibronjong,” harapnya.
Kepala Dinas PUTR Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman, mengatakan pihaknya sudah melakukan pemantauan langsung ke lokasi.
Ia menyebut kerusakan terjadi pada TPT yang sebelumnya bukan konstruksi bronjong.
“Tadi sudah mantau. Kita akan bersurat secara resmi ke BBWS, karena ini kewenangan mereka,” tuturnya.
