Ia menyebutkan, hasil dari kunjungan sejarah tersebut akan diperkuat dalam pembelajaran di kelas. Harapannya siswa dapat memahami sejarah lokal secara lebih kontekstual.
“Perubahan yang diharapkan terjadi di kelas adalah siswa menjadi lebih tahu tentang perkembangan agama Hindu dan Islam di daerah Kawali dan Situ Panjalu,” tuturnya.
Neni menambahkan, program kunjungan sejarah akan berlanjut sebagai agenda rutin MGMP. “Tindak lanjut dari MGMP Sejarah Kota Tasikmalaya adalah program ini akan berlanjut dan akan dilaksanakan setiap tahun sekali. Untuk tahun 2026, situs sejarah yang akan dikunjungi adalah di Tatar Sejarah Cirebon,” ungkapnya. (Fitriah Widayanti)
