Tak Urus Rutilahu Akibat Defisit, Pemkot Banjar Tak Mengalokasikan Anggaran Selama Empat Tahun

program rutilahu di kota banjar
Wali Kota Banjar, H Sudarsono saat memberi keterangan kepada wartawan pekan kemarin. (Anto Sugiarto/radartasik.id)
0 Komentar

Ia menegaskan tahun 2026 juga, Pemkot Banjar tidak akan ada program Rutilahu karena anggaran tidak mencukupi.

Hal serupa disampaikan Kabid Perumahan dan Permukiman DLH Kota Banjar, Ludi.

“Kenapa tidak ada Rutilahu, karena tidak ada anggarannya. Sehingga otomatis tahun 2026 juga tidak ada, sebagian di-cover sama Baznas,” ujarnya.

Baca Juga:Dari Pesantren ke Ruang Pelayanan Jemaah: H Husna Mustopa Nahkodai Kemenag Haji & Umrah Kota TasikmalayaKabupaten Tasikmalaya Juara TPID 2025: Ketika Penghargaan Tiba Lebih Cepat dari Harga Stabi!

Sementara itu, Baznas Kota Banjar saat ini menjadi penopang utama bantuan Rutilahu untuk warga membutuhkan. Wakil Ketua III Baznas, Raden Anton, menjelaskan kuota di tahun 2025 adalah 80 rumah, namun realisasi mencapai 95 rumah.

“Besaran anggaran Rp10 juta per rumah (diberikan dalam bentuk material plus ongkos pekerja Rp2 juta),” jelasnya.

Pada 2024, Baznas menyalurkan bantuan untuk 115 rumah sebesar Rp8 juta per unit, dan pada tahun sebelumnya Rp7 juta.

Baznas kini menerima banyak pengajuan rutilahu yang tidak bisa dipenuhi oleh pemkot.

“Tiga tahun ini, kita (Baznas Kota Banjar) kebanjiran (pengajuan bantuan rutilahu) yang tidak terpenuhi oleh pemkot ke Baznas-kan,” ujarnya.

Namun pendapatan zakat menurun. Hingga Oktober 2025, realisasi baru Rp6 miliar dari target Rp7,85 miliar. Tahun sebelumnya, Oktober 2024 sudah mencapai Rp7,2 miliar dan akhirnya menutup tahun dengan Rp9,12 miliar. (Anto Sugiarto)

0 Komentar