Penyesalan Christophe Dugarry Tinggalkan AC Milan: “Seharusnya Saya Tidak Pernah Pergi ke Barcelona”

Christophe Dugarry
Christophe Dugarry Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

“Musim itu luar biasa. Ada banyak persaingan, tetapi Sacchi membuat saya tetap bermain,” kenang Dugarry.

“Seharusnya saya bertahan karena Capello, yang kembali pada musim berikutnya, mengandalkan saya. Meninggalkan AC Milan adalah penyesalan terbesar dalam karier saya,” lanjutnya.

Ia lantas memilih pindah ke Barcelona pada 1997. Keputusan itu justru menjadi titik paling ia sesali.

Baca Juga:Legenda Juventus Ungkap Rahasia Conte Kalahkan AS Roma: “Cuti 7 Hari”Striker Rp2,5 Triliun Cetak Gol, Slot Dinilai Matikan Karier Salah di Liverpool

Louis van Gaal sempat mengatakan ingin memasangkannya dengan Ronaldo Nazário, namun Dugarry justru dimainkan sebagai playmaker—peran yang jauh dari ideal.

Situasi makin sulit ketika Ronaldo hengkang ke Inter dengan nilai transfer 48 miliar lira, rekor dunia pada saat itu.

“Seharusnya saya tidak pernah pergi ke Barcelona,” tegasnya.

“Gaya sepak bola Italia lebih cocok untuk saya,” pungkasnya.

Dari Milan ke Barcelona, dari harapan hingga penyesalan, perjalanan Dugarry menjadi pengingat betapa satu keputusan dalam karier bisa mengubah segalanya.

0 Komentar