Keputusan ini memicu reaksi keras dari pemain dan staf Roma, yang menilai gol tersebut tidak seharusnya disahkan.
Namun secara prosedural, keputusan Massa dinilai sudah sesuai dengan standar penggunaan VAR di Serie A.
Mneriknya, Roma sejauh ini sudah kebobolan tujuh gol, empat di antaranya datang dari counterattack.
Baca Juga:Tanpa Gimenez dan Pulisic, Allegri Siapkan Duet Nkunku–Leao saat Hadapi LazioJurnalis Italia Ramal Vlahovic Akan Pergi ke AC Milan: Juventus Seharusnya Menjualnya Tahun Lalu
Pertanyaan soal kerentanan ini kembali muncul, mengingat masalah serupa dialami era De Rossi dan Juric sebelum sempat diperbaiki Ranieri.
Tapi, Gasperini membantah anggapan bahwa timnya rentan menghadapi serangan balik karena taktiknya sukses membuar Roma jarang kebobolan musim ini.
“Saya tidak percaya itu. Kami sudah memainkan banyak laga dan kebobolan sedikit. Kalau kami bermain dengan cara berbeda, mungkin kami malah kebobolan jenis gol lain,” paparnya.
“Sistem ini membawa kami sampai ke posisi klasemen sekarang. Yang perlu ditingkatkan bukan sistemnya, tapi kedisiplinan kami dalam menjaga struktur,” tegasnya.
Roma sendiri tidak seagresif biasanya saat menjamu Napoli di kandang, pergantian pemain dengan memasukkan Baldanzi menggantikan Ferguson juga tidak banyak mengubah jalannya pertandingan.
“Roma dan Napoli sama-sama jarang menembak. Pertandingannya tertutup. Kami kekurangan energi yang biasa kami punya. Mungkin laga Kamis kemarin sedikit menguras kondisi kami,” ulas Gasperini.
“Pergerakan bola lebih lambat, sentuhan terlalu banyak, dan organisasi Napoli membuat semuanya lebih sulit,” ucapnya.
Baca Juga:Belajar dari Kesuksesan AC Milan Bersama Modric, Juventus Disarankan Rekrut Bernardo SilvaMarco Branca Ungkap Detail Menarik Pertukaran Ibrahimovic dengan Eto’o: Inter Dapat Rp 892 Miliar karena Hleb
Pelatih 66 tahun itu mengakui timnya memasuki laga ini tidak pada level terbaik yang membuat mereka kehilangan puncak klasemen.
“Kami datang dengan kondisi kurang ideal. Bukan soal hasil saja, tapi kualitas permainan kami turun dibandingkan pertandingan-pertandingan sebelumnya,” sesalnya.
Gasperini menolak menyimpulkan bahwa Roma inferior dalam big match meski Roma kalah dari Inter, Milan, dan kini Napoli.
“Laga-laganya berbeda. Lawan Inter dan Milan kami tampil baik, bahkan punya peluang lewat penalti yang kami lewatkan. Malam ini berbeda, temponya lebih lambat, dari kedua tim. Pertandingannya tidak sebagus biasanya,” tuturnya.
“Kami tidak punya energi mental yang tepat. Tapi ini hanya satu laga dalam musim yang panjang. Seminggu ke depan kami bisa bekerja lagi sebelum memasuki periode berat selanjutnya. Menang ataupun kalah, kami selalu harus melihat ke depan,” pungkasnya.
