RADARTASIK.ID – Laga di Stadion Olimpico antara AS Roma dan Napoli menyuguhkan dinamika yang terasa kuat bahkan dari pinggir lapangan.
Dalam laporan “Diario da bordo”-nya, jurnalis Italia Davide Bernardi menggambarkan bagaimana duel ini memperlihatkan dua wajah kontras: Napoli yang semakin solid di bawah Antonio Conte, dan Roma asuhan Gian Piero Gasperini yang kembali gagal menjawab tantangan besar.
Bernardi menilai Napoli kini telah menemukan bentuk terbaiknya usai menundukkan Roma dengan skor tipis 1-0.
Baca Juga:Jurnalis Italia: Chivu Wajib Terus Memainkan Lautaro Jika Ingin Inter Mencetak GolPenyesalan Christophe Dugarry Tinggalkan AC Milan: “Seharusnya Saya Tidak Pernah Pergi ke Barcelona”
Formasi 3-4-2-1 yang diterapkan Conte terlihat stabil dengan trio bek yang kokoh. Di sisi sayap, Lang dan Neres tampil efektif, sementara Hojlund berperan sebagai titik pusat serangan yang mampu menghubungkan permainan.
Ketika Anguissa kembali, Bernardi memprediksi posisi Lang bisa ditempati McTominay, sambil menunggu kapan De Bruyne kembali masuk ke dalam struktur utama.
Di kubu Roma, laga ini sejatinya merupakan kesempatan untuk memenangi pertandingan langsung melawan rival papan atas, setelah sebelumnya tumbang dari Inter dan Milan.
Namun, skenario kembali berulang. Roma tidak mampu memenangi duel yang berlangsung ketat sepanjang 90 menit dengan gaya man-marking seluruh lapangan ala Gasperini.
Meski 15 menit pertama berjalan seimbang, data pertandingan menunjukkan Napoli jauh lebih unggul dalam duel individu dan efektivitas serangan.
Bernardi menyebut “energi” sebagai kata kunci laga ini.
Energi itulah yang menurutnya kini telah benar-benar kembali ke tubuh Napoli.
Ini menjadi bukti ketiga yang mengonfirmasi bahwa Conte telah menemukan Napoli versi terbaik yang ia inginkan: agresif, disiplin, dan penuh determinasi.
Sebaliknya, Gasperini tampak tidak berdaya—secara harfiah dan emosional.
Baca Juga:Legenda Juventus Ungkap Rahasia Conte Kalahkan AS Roma: “Cuti 7 Hari”Striker Rp2,5 Triliun Cetak Gol, Slot Dinilai Matikan Karier Salah di Liverpool
Dengan menjalani sanksi dan menyaksikan pertandingan dari tribun, ia terlihat seperti “singa dalam sangkar”, penuh energi tetapi tidak mampu menyalurkannya ke lapangan.
Roma pun kini tampak masih berada satu tingkat di bawah Napoli dalam persaingan Scudetto.
Giallorossi berlari keras, tetapi belum cukup untuk menandingi kestabilan dan intensitas Partenopei.
Kemenangan ini memiliki nilai emosional yang besar bagi Napoli.
