“Kami ingin membangun masyarakat yang mandiri, sehingga dana tersebut sebagai stimulan sebagai bentuk inspirasi masyarakat untuk turut bergotong royong,” ungkapnya.
Baznas Kabupaten Ciamis menargetkan pembangunan 200 unit rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi warga kurang mampu pada 2025. Target ini melanjutkan program tahun sebelumnya yang telah membangun 191 rumah. Kepala Pelaksana Baznas Ciamis, Amas Muhammad Tamsis, mengatakan,
“Baznas Ciamis sementara ini ada rencana pembangunan 200 rutilahu, dengan anggaran beragam menyesuaikan kondisi, biasa per rutilahu Rp 10 juta,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
Baca Juga:Dari Pesantren ke Ruang Pelayanan Jemaah: H Husna Mustopa Nahkodai Kemenag Haji & Umrah Kota TasikmalayaKabupaten Tasikmalaya Juara TPID 2025: Ketika Penghargaan Tiba Lebih Cepat dari Harga Stabi!
Pendanaan program ini sebagian besar bersumber dari infak masyarakat selama Ramadan, termasuk program infak seribu perak yang dikumpulkan di setiap wilayah.
“Kami ingin membangun masyarakat yang mandiri, sehingga dana tersebut sebagai stimulan sebagai bentuk inspirasi masyarakat untuk turut bergotong royong,” ungkapnya.
Program rutilahu Baznas disebut terus menjadi harapan bagi warga miskin serta memperkuat solidaritas sosial.
Sementara itu, Kepala Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial Dinas Sosial Ciamis, Ace Hidayat, mengungkapkan bahwa Dinas Sosial tidak mencairkan bantuan rutilahu pada 2024 dan 2025 akibat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Padahal dalam rencana APBD, Dinas Sosial seharusnya mendapat alokasi 220 unit per tahun, dengan nilai Rp 15 juta per unit.
“Dua tahun Dinas Sosial tak mencairkan bantuan rutilahu, per tahunnya 220 unit. Karena kondisi keuangan daerah masih defisit,” katanya.
Untuk APBD 2025, bantuan rutilahu hanya tersedia di Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) sebanyak 5 unit untuk korban bencana dan 36 unit untuk warga penerima rutilahu.
“Paling bantuan rutilahu dari APBD tahun ini turunnya di DPRKPLH saja, itu pun beberapa puluh saja,” ujarnya.
Baca Juga:Komitmen yang Menembus Batas Wilayah: Gandara Grup Bantu Masjid dari Garut, Tasik Hingga Banjar!Berharap Keadilan dari Sidang Tambang Pasir Galunggung
Sementara itu, usulan bantuan rutilahu yang masuk dari desa dan kelurahan mencapai 13.400 unit pada 2025. Data tersebut akan dibagi ke lembaga-lembaga penyalur, seperti Baznas, DPRKPLH, dan Dinas Sosial.
“Pengajuan bantuan rutilahu pun dilakukan rekonsiliasi data, apakah sudah masuk rencana diberikan bantuan rutilahu atau tidak setelah dilakukan verifikasi dan validasi. Nantinya kalau ada ganda salah satunya dihapuskan,” katanya.
Terkait kemungkinan penyaluran kembali bantuan rutilahu pada 2026, Dinas Sosial berharap APBD kembali sehat agar program tersebut bisa berjalan.
