RADARTASIK.ID – Kontroversi seusai laga AC Milan vs Lazio kembali memanas setelah insiden di menit-menit akhir pertandingan memicu perdebatan besar di Italia.
Momen krusial terjadi ketika wasit Collu, yang dipanggil VAR untuk meninjau dugaan handball Pavlovic atas tembakan Romagnoli, memutuskan tidak memberikan penalti karena terlebih dahulu terjadi pelanggaran sebelumnya.
Di tengah kekacauan itu, pelatih Milan, Max Allegri, justru diusir dari lapangan karena dianggap terlalu keras memprotes.
Baca Juga:Davide Bernardi: Gasperini Seperti Singa dalam Sangkar di AS RomaJurnalis Italia: Chivu Wajib Terus Memainkan Lautaro Jika Ingin Inter Mencetak Gol
Setelah pertandingan, Allegri menanggapi keras tuduhan bahwa dirinya menekan atau mengintimidasi wasit dalam situasi yang memanas tersebut.
Saat diwawancara oleh Rai, Allegri terlihat emosi ketika ditanya soal perlunya memberikan “lebih banyak ketenangan” kepada wasit.
Jurnalis Alberto Rimedio menyinggung apakah para pelatih seharusnya mengurangi tekanan terhadap perangkat pertandingan yang membuat Allegri meradang.
“Kalau kalian terus berbicara soal wasit, kalianlah yang harus mulai menghilangkan tekanan dari mereka,” kata Allegri dengan nada tinggi.
“Bicarakan pertandingan, tetapi ini sudah tiga pertanyaan berturut-turut tentang wasit. Kami juga melakukan kesalahan, semua bisa salah. Hari ini ada satu insiden, besok ada insiden lain. Selalu soal insiden,” lanjutnya.
Allegri juga menegaskan bahwa fokus berlebihan pada keputusan wasit justru memperbesar tekanan terhadap mereka, bukan para pelatih.
Menurutnya, permainan harus tetap menjadi pokok pembicaraan utama, bukan polemik tiada henti.
Baca Juga:Penyesalan Christophe Dugarry Tinggalkan AC Milan: “Seharusnya Saya Tidak Pernah Pergi ke Barcelona”Legenda Juventus Ungkap Rahasia Conte Kalahkan AS Roma: “Cuti 7 Hari”
Dalam konferensi pers setelah laga, Allegri mencoba meredam situasi dan memberikan klarifikasi mengenai penyebab dirinya diusir.
Ia membantah keras tuduhan telah menghina atau menekan wasit Collu.
“Saya tidak menghina siapa pun,” tegasnya.
“Bahkan setelah pertandingan saya menghampirinya untuk memberi selamat, karena dalam momen sesulit itu dia mengelola semuanya dengan sangat baik,” jelasnya.
“Dia hanya kebetulan berada di tengah situasi yang kacau, tapi ia tetap mampu membuat keputusan yang tepat,” tambahnya.
Allegri menegaskan bahwa ketegangan yang terjadi di pinggir lapangan hanyalah bagian dari dinamika pertandingan besar.
Ia juga meminta publik untuk berhenti membesar-besarkan insiden, karena semua pihak—pelatih, pemain, maupun wasit—berpotensi melakukan kesalahan.
