TASIKMALAYA, RADARTASIK,ID – Sekitar 200 anggota Patroli Keamanan Sekolah (PKS) tingkat SMP hingga SMA se-Kota Tasikmalaya mengikuti latihan gabungan di halaman Mako Polres Tasikmalaya Kota, Jumat (28/11/2025) siang.
Latihan berskala besar ini menarik perhatian karena materi yang diberikan tidak sekadar baris-berbaris, tetapi teknik bela diri tongkat dan borgol—materi khas kepolisian yang jarang diberikan kepada pelajar.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Purna PKS Batalyon Doni Suryanto sebagai upaya menghidupkan kembali ekskul PKS yang sempat vakum sejak pandemi.
Baca Juga:Komitmen yang Menembus Batas Wilayah: Gandara Grup Bantu Masjid dari Garut, Tasik Hingga Banjar!Berharap Keadilan dari Sidang Tambang Pasir Galunggung
Dengan melibatkan 13 pleton sekolah dan peserta mencapai ratusan orang, latihan ini menjadi salah satu agenda pembinaan terbesar PKS di Kota Tasikmalaya dalam beberapa tahun terakhir.
Pada kesempatan itu, anggota Dalmas Polres Tasikmalaya Kota memberikan materi langsung kepada para peserta. Safana, salah satu instruktur Dalmas, menegaskan pentingnya keterampilan bela diri bagi para pelajar PKS.
“Ini melatih anak-anak sekolah agar mengetahui cara bela diri Polri. Ada senam borgol dan senam tongkat. Gunanya untuk membela diri ketika dalam bahaya, misal menghadapi pencurian yang menggunakan senjata tajam atau begal—kita bisa menghalau,” jelasnya.
Menurutnya, kemampuan tersebut bukan untuk gaya-gayaan, tetapi sebagai teknik perlindungan diri yang harus dipahami generasi muda di tengah meningkatnya potensi kejahatan di jalanan.
“Bela diri itu penting untuk keselamatan diri sendiri. Selain bela diri, anggota PKS juga diharapkan memahami lalu lintas. PKS ini mitra Polri. Harapannya materi ini bermanfaat bagi adik-adik PKS,” tambahnya.
Koordinator Pembina Batalyon Doni Suryanto, Amar Nandang Nurjaman, mengatakan latihan gabungan ini menjadi ajang penyamaan materi sekaligus memperkuat solidaritas antarpleton.
“Untuk siang ini Batalyon Doni Suryanto sedang melaksanakan latihan gabungan PKS. Materi sekarang membahas bela diri tongkat dan borgol. Untuk saat ini latgab rutin dilaksanakan sekitar enam bulan sekali, biasanya di akhir semester pertama,” tuturnya.
Baca Juga:Dugaan Pencemaran Akibat Tambang Galunggung Mencuat Lagi, Instansi Terkait Tegaskan Belum Terima Laporan ResmiMembaca dari Jauh Perasaan Batin Wali Kota Tasikmalaya!
Amar menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti 13 pleton dengan jumlah kurang lebih 200 peserta.
“Tujuannya yang pertama silaturahmi antarpeleton, kedua menyamakan persepsi atau materi, ketiga meningkatkan semangat anggota. Nantinya kegiatan ini juga akan dilombakan di Kemah Bakti PKS. Harapan ke depan, peserta didik bisa lebih disiplin dan menguasai berbagai materi, salah satunya bela diri,” katanya.
