Muhammad Raka El Ghifari, Alumni Unsil Diterima S2 di Kampus Top Asia

BERPRESTASI
Muhammad Raka El Ghifari  (tengah) berhasil meraih beasiswa S2 di salah satu kampus top Asia.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Lulusan Teknik Sipil Universitas Siliwangi (Unsil), Muhammad Raka El Ghifari, kembali menorehkan prestasi. Ia berhasil meraih beasiswa S2 di Department of Hydraulic and Ocean Engineering, National Cheng Kung University (NCKU), Taiwan.

Kampus tersebut dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di Asia untuk bidang teknik dan riset kebencanaan. Kesempatan studi lanjutan ke luar negeri itu tak lepas dari rekam jejak penelitian yang telah ditorehkan Raka selama menempuh pendidikan sarjana.

Sebelumnya, ia berhasil menembus dua jurnal internasional bereputasi Scopus serta satu jurnal nasional terindeks Sinta.

Baca Juga:Bersama JNE, Zai Muslim Wear dari Purwakarta Sukses Tembus Pasar InternasionalMumu, Kepala Madrasah Aliyah di Garut, Raih Grand Prize Mobil Listrik BYD Dolphin dari Undian Simpati Hoki

Raka lolos publikasi di The International Journal of River Basin Management (Q2, Taylor & Francis, United Kingdom) melalui artikel berjudul Integrating Hydrodynamic Modelling and Hazard Assessment to Mitigate Flood Risks in the Pemali River Basin, Central Java, Indonesia.

Riset tersebut menawarkan pendekatan mitigasi banjir dengan pemodelan hidrodinamika.

Ia juga menerbitkan artikel bersama timnya di Journal of Civil Engineering Forum (Scopus dan Sinta 1, Universitas Gadjah Mada) dengan topik efektivitas modifikasi groin dalam mengatasi sedimentasi pelabuhan akibat fenomena IOD.

Artikel itu berjudul The Effectiveness of Groin Modifications to Reduce the Impacts of Indian Ocean Dipole (IOD)-induced Port Siltation in Adapting to Climate Change.

Selain di bidang teknik sipil, Raka menjajaki penelitian lintas disiplin melalui publikasi di Jurnal Medica Hospitalia (Sinta 3) terkait peningkatan kasus batu empedu di Tasikmalaya.

Dalam berbagai publikasi tersebut, Raka menyebut proses penelitian membutuhkan ketekunan dan ketelitian. Mulai dari pengolahan data, koreksi komputasional, hingga proses blind peer review yang berlangsung hingga berbulan-bulan.

“Lama awal penelitian sampai jadi naskah manuskrip yang siap untuk disubmit 4 bulan. Lalu dilanjutkan proses blind peer review sekitar 6.5 bulan sampai dinyatakan accepted,” tuturnya.

Keberhasilan publikasi ini turut mendapat dukungan pembimbingnya, Andhy Romdani ST MEng PhD, dosen Teknik Sipil Unsil yang juga lulusan NCKU.

Baca Juga:Jadikan HGN sebagai Momen False Celebration, Yayasan Nurul Arifin Tasikmalaya Gelar Refleksi Hari Guru 2025Dosen UBK Tasikmalaya Tingkatkan Gizi Balita Melalui "One Day One Egg" dengan Pendekatan Love Language

Menurutnya, capaian tersebut merupakan bukti bahwa mahasiswa daerah mampu bersaing di panggung riset internasional. “Raka membuktikan bahwa mahasiswa daerah pun bisa berbicara di panggung riset dunia,” ujar Andhy.

0 Komentar