Jalan Letjen Mashudi Kota Tasikmalaya Menakutkan di Malam Hari: Gelap Gulita

Jalan Letjen Mashudi Kota Tasikmalaya
Suasana Jalan Letjen Mashudi Kota Tasikmalaya di malam hari minim penerangan. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kekhawatiran warga kembali mencuat terkait kondisi penerangan di sepanjang Jalan Letjen Mashudi, Kelurahan Kersanegara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.

Beberapa titik memang terlihat terang, sebagian lainnya setengah menyala, sementara banyak titik lain justru gelap sama sekali.

Situasi penerangan yang tidak merata ini dinilai membahayakan pengguna jalan, terutama pada malam hari, ketika arus kendaraan tetap ramai tetapi pencahayaan tidak memadai.

Baca Juga:Komitmen yang Menembus Batas Wilayah: Gandara Grup Bantu Masjid dari Garut, Tasik Hingga Banjar!Berharap Keadilan dari Sidang Tambang Pasir Galunggung

Syadza (24), salah satu pengguna jalan yang hampir setiap hari melintas di jalur tersebut, mengaku masih syok setelah menyaksikan langsung kecelakaan maut pada malam sebelumnya.

Peristiwa itu terjadi di depan Pusat Pelatihan dan Inkubasi Kewirausahaan (PPIK).

Ia menduga kecelakaan itu tunggal, dan korban meninggal di tempat.

“Semalem aku lewat depan PPIK, terus ada kecelakaan tunggal kayanya. Nah, korbannya meninggal di tempat,” ujarnya kepada Radar, Kamis (27/11).

Suaranya masih bergetar ketika mengenang kejadian tersebut.

Menurutnya, kondisi gelap di lokasi itu menjadi faktor yang patut diperhatikan.

“Tapi emang jalanan situ tuh rame tapi gelap gitu,” tutur Syadza.

Ia menggambarkan bagaimana kendaraan melintas cukup padat, namun penerangan tidak memadai untuk membuat pengendara merasa aman.

Pada beberapa bagian jalan, hanya satu tiang penerangan jalan umum (PJU) yang tampak berfungsi sementara tiang lainnya padam.

Baca Juga:Dugaan Pencemaran Akibat Tambang Galunggung Mencuat Lagi, Instansi Terkait Tegaskan Belum Terima Laporan ResmiMembaca dari Jauh Perasaan Batin Wali Kota Tasikmalaya!

Di titik lain, lampu PJU memang hidup, tetapi sangat redup sehingga tidak membantu visibilitas pengendara. Bahkan, pada sejumlah titik yang lebih panjang, suasana benar-benar gelap gulita.

Kondisi itu membuat para pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan secara tidak langsung menjadi “penopang” penerangan.

“Lampunya cuma dari tukang dagang, restoran yang di pinggir jalan itu aja,” kata Syadza.

Lampu-lampu kios, gerobak, dan lampu sorot kecil pedagang menjadi sumber cahaya alternatif yang tidak seharusnya menggantikan fungsi penerangan jalan.

Setelah menyaksikan langsung tubuh korban yang ditutupi terpal biru, Syadza mengaku trauma.

“Tapi semenjak kejadian semalem kayaknya gak akan pernah lewat situ lagi deh. Jadi angker aja gitu jalannya,” ucapnya.

0 Komentar