Pasar Pisang Tanduk Menggeliat: Dari Sentra Produksi hingga Peluang Besar Industri Olahan

Pisang Tanduk
Pasar Pisang Tanduk Menggeliat: Dari Sentra Produksi hingga Peluang Besar Industri Olahan. Foto: youtube
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Potensi pisang tanduk Indonesia berhasil diangkat menjadi komoditas bernilai tinggi yang kini diburu industri besar dan berbagai daerah di Tanah Air.

Dilansir dari kanal Pecah Telur, artikel ini akan mengangkat Kisah Febrian yang merintis usaha pisang tanduk yang kini menjadi salah satu pemasok terbesar di Indonesia.

Permintaan pisang tanduk yang terus meningkat menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menyimpan peluang besar yang belum sepenuhnya digarap.

Baca Juga:iQOO 15 Mini Diprediksi Jadi Ponsel Paling Ringkas dan Bertenaga di Tahun 2026, Ini Bocorannya!Samsung Galaxy S25 FE vs S25 Plus, Pilih Yang Mana? Beda Fitur, Beda Kelas, Beda Pengalaman!

Pisang tanduk diketahui hanya tumbuh di beberapa wilayah seperti Tulungagung, Trenggalek, dan sebagian Lumajang sehingga permintaannya selalu lebih tinggi dari ketersediaan.

Jenis yang paling diminati industri adalah pisang tanduk botol karena bentuknya lebih panjang, bulat, dan memiliki karakter daging buah yang sesuai untuk kebutuhan pengolahan.

Kebutuhan terbesar datang dari industri keripik pisang berbentuk koin yang membutuhkan tekstur tertentu, dan sebagian pasokan mulai dikirim ke Jepang dan Arab Saudi sebagai bahan baku tepung pisang.

Sentra pengadaan pisang tanduk di wilayah Kediri, Tulungagung, dan Trenggalek berperan penting dalam menjaga stabilitas pasokan harian.

Perjalanan bisnis pisang tanduk yang dijalankan Febrian tidak lepas dari ketatnya persaingan serta tantangan lapangan seperti akses kebun yang sulit, cuaca, hingga dinamika harga.

Pelaku usaha pisang tanduk juga menghadapi situasi naik-turun pasar, termasuk saat masa pandemi ketika harga anjlok hingga Rp200–300 per kilogram akibat pabrik keripik tutup.

Namun kondisi tersebut justru membuka peluang baru karena pisang tanduk yang belum banyak ditemui di pasar tradisional menarik rasa penasaran konsumen sehingga penjualannya melesat.

Baca Juga:Hari Ini Harga Emas Naik! Intip Tren Terbaru Pasar Logam MuliaRealme C85 Pro Tampil Perkasa! Sudah Punya Sertifikasi IP69K dan Daya Tahan Super Maksimal

Dari momentum itu, menurut penuturan Febrian, jaringan untuk memasoknya diperluas dari berbagai daerah dan sistem distribusi mulai dibangun dari nol dengan modal terbatas.

Namun keberaniannya mengambil risiko menjadi kunci, terutama saat permintaan industri mulai datang dari kota-kota besar seperti Surabaya, Sidoarjo, Jombang, hingga Jawa Barat.

Kapasitas pasokan dari berbagai pengepul saat ini bahkan dapat mencapai minimal sepuluh ton per hari, meski jadwal pengiriman luar daerah biasanya dua hingga tiga kali seminggu.

0 Komentar