Masyarakat di sana memiliki QRIS karena sudah hampir seluruh warga Kampung Adat Kuta sudah menjadi nasabah dari bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Bahkan di sini 90 persen warga Kampung Adat Kuta menjadi nasabah dari BRI sudah bertahun-tahun. Lalu, ada juga nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI untuk modal bertani, berkebun, dan berwirausaha dengan plafon Rp 100 jutaan,” katanya. Sehingga BRI bisa hadir ke Kampung Adat Kuta juga, supaya bisa membantu pemberdayaan kelompok untuk peningkatan ekonomi.
Bahkan Kampung Adat Kuta menyediakan QRIS BRI agar pengunjung bisa melakukan pembayaran nontunai. Semua ini untuk memudahkan pengunjung. Sebab kalau harus uang tunai, pengunjung harus mengambil ke BRI Unit Cisontrol Rancah yang butuh waktu puluhan menit dan jalan yang naik turun.
Baca Juga:Bersama JNE, Zai Muslim Wear dari Purwakarta Sukses Tembus Pasar InternasionalMumu, Kepala Madrasah Aliyah di Garut, Raih Grand Prize Mobil Listrik BYD Dolphin dari Undian Simpati Hoki
“Kita menyediakan QRIS BRI di pintu masuk, warung jajanan, dan warung oleh-oleh. Tentunya ini untuk memudahkan para pengunjung untuk bertransaksi membeli oleh-oleh atau jajan yang ada di Kampung Adat Kuta,”ujarnya.
Pemilik Warung Jajanan Kampung Adat Kuta, Saryaman (70), menyampaikan bahwa transaksi di warungnya bisa menggunakan tunai dan nontunai. Bila kekurangan uang bisa menggunakan QRIS BRI. “Bayar jajan bisa non tunai menggunakan QRIS BRI,” ucapnya.
Penggunaan pembayaran nontunai ini sudah dilakukan awal tahun ini. “Baru tahun 2025 ini adanya pembayaran QRIS BRI. Setelahnya memang sudah banyak pengunjung menggunakan QRIS BRI untuk membayar jajanan di sini,” ujarnya. (Fatkhur Rizqi)
